Sabtu, 29 Juni 2013

KRISIS AIR MINUM DI ADONARA

ini bukan fenomena kelangkaan bahan bakar yang lazimnya sering terjadi di daerah pedalaman Kalimantan  seperti yg pernah saya lihat melainkan Kelangkaan Air Minum Bersih sebagai sarana kebutuhan pokok masyaraka setempat.(di ceritakan oleh Opu Rony Benzon Lama Wuran dari desa Sandosi) lumayan miris bukan kalau kita melihat tumpukan grijen dan drum plastik yg berserakan ini? sebenarnya pembangunan sarana dan prasarana di daerah tertinggal itu di utamakan dalam bidang yg menyentuh langsung kehidupan atau infrastruktur umum sebagai fasilitas memuluskan gerak kaum kulak ya? pertanyaan ini sayapun bingung untuk menjawabnya, ataukah pengertian otonomi daera dalam arti sebagi kemandirian daerah semandiri mandirinya dalam arti terserah menggunakan sumberdaya alam sesuka hatilah dengan sebebas bebasnya tanpa perlu sentuhan dari pemerintah dalam pembangunan fisik demi kemakmuran rakyat banyak?
Apa mungkin ini sebagai rapor merah pemda setempat dalam hal pembangunan desa tertinggal dengan pemanfaatan sumber daya alam yg sudah ada? ataukah tidak kreatifnya Aparatur birokrasi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat? kenapa terjadi banyak sekali kejanggalan di daerah yg sangat kita cintai yg bernama ADONARA ini? Atau SDM nya sendiri yg lemah? saya rasa tidak SDM manusia
Adonara sangat di perhitungkan di luar daerah bahkan memegang peran-peran yg cukup vital dan lumayan sensitif dengan perkembangan?  beberapa waktu yang lalu Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) Helmy Faishal Zain sempat mengatakan Sebanyak 69 dari 183 kabupaten segera menanggalkan status sebagai daerah tertinggal pada 2014 apa ini cuma gurauan atau sebagai penghibur di saat perekonomian negara lagi di guncang ketidak pastian saat ini?






Di tuturkan oleh : Rony Benzon Lama Wuran
Di pos kan oleh : Agel Pepageka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar