Selasa, 11 Juni 2013

SEDIHNYA NASIP KOMODITI ANDALAN

  1. Komoditas Kelapa (Cocos nuciferal) merupakan komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya,dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat ,Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak pada daging buahnya yang dapat diolah menjadi santan, kopra, dan minyak kelapa, tetapi seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang sangat luar biasa sangking besar manfaat tanaman kelapa ini sehingga ada yang menamakannya sebagai "pohon kehidupan" (the tree of life) atau "pohon yang amat menyenangkan" (a heaven tree) Kelapa selain dijuluki sebagai "pohon kehidupan" merupakan tanaman tropis yang telah lama dikenal masyarakat sekitar tahun enampuluhan tanaman yang memiliki posisi strategis terutama sebagai bahan baku untuk pembuatan minyak goreng pada era delapanpuluhan tanaman kelapa dapat disebut berjaya sehingga luas areal tanamnya mendominasi lahan di berbagai daerah seperti di NTT tercatat di tahun 2010 kab flotim jumlah luas areal 10,850 ha sudah menghasilkan buah 8,690 ha, belum menghasilkan buah 1,918 ha,tidak menghasilkan buah 242 ha,jumlah produksi 9,095 ha. Namun saat ini posisi kelapa sebagai bahan baku utama minyak goreng telah digeser oleh kelapa sawit (CPO).
Akibatnya kebutuhan kopra dari waktu ke waktu semakin menurun di tambah dengan pengembangan komoditas kelapa dihadapkan pada berbagai kendala antara lain:
(1). Produktifitas yang masih rendah (di bawah normal), karena banyak kelapa berumur di atas 20 tahun.
(2). Rendahnya pendanaan khususnya untuk perkebunan
(3). Kebijakan pembangunan yang belum mendukung sektor sektor perkebunan.
(4). Industri hilir yang belum berkembang, sehingga sebagian besar di jual dalam bentuk produk primer.

Fenomena yang sangat menyedihkan ini adalah satu tolak ukur sebuah kegagalan dalam mengantisipasi ekonomi global berdampak pada runtuhnya segi kehidupan ekonomi lokal yg mempertahankan komoditi andalan lokal karna tidak sensitif terhadap perkembangan global. Lalu apa yang menjadi tawaran alternatif untuk keluar dari keterpurukan yg berdampak jangka panjang ini? Di manakah tanggung jawab birokrasi dalam upaya mengentaskan kemiskinan sehingga tidak sanggup menciptakan sekat sekat yang mengarah pada jenjang kemiskinan paling parah? lucu sekali negri ku.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar