Kamis, 21 Agustus 2014

Danau Kelimutu Agustus 2014

Pagi 15-08-2014 pkl 05.15.00 udara cukup lembap dan dingin,dengan berkendaraan roda dua kami menerobos dinginya pagi dari Maumere ke desa Moni kabupaten ende berjarak 93an km lebih.Sangking penasaran akan indahnya Danau Kelimutu kami sudah tidak memperdulikan jarak tempuh jalan yang cukup panjang dan berliku-liku tajam, bahkan kadang berpasir dan krikil agregat dari perbaikan jalan sebagian yg sedang di kerjakan.Jujur saya baru pertama kali melewati jalan ini apa lagi menggunakan kendaraan roda dua sehingga terkesan begitu kaku,bahkan membonceng anak dan istri saya wih super hati-hati.

Sempat beberapa kali keponakan saya yg cantik itu harus menunggu karna lambatnya saya memacu kendaraan saya hehehee...jadi malu juga menceritakan tapi itulah pengalaman unik yg saya alami. Tepat pkl 07.50 kami tiba di desa konara moni kab ende,sekilas kami melihat papan nama bertuliskan Kelimutu terasa lega dan riang,walaupun sempat di guyur hujan di Wolowaru dan kami berteduh sekitar 20an menit. Disini pertama kali saya merasakan dingin teramat sangat sampai merinding badan saya beeerrrrrrr,Sambil berfoto-foto dan menunggu ponakan satunya yg super lelet ga muncul-muncul akhirnya kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan ke puncak Kelimutu,"Lucunya kami masuk ke penginapan yang ada di desa konara ini karna kami berpikir jalan menuju ke puncak lewat tulisan papan nama ini wekkekekekee."lucu dan sekaligus menggelikan.Deedede..? Padahal kalau di pikir-pkir kami ni orang flores, tapi ko bisa juga tersesat di flores heheee.. karna penunjuk jalan kami hanya berharap pada akses google maps di Tablet usang yg saya pegang heheheheeee.


 


Malu bertanya sesat di jalan,ungkapan lama ini akhirnya berguna juga ketika saya bertanya kepada salah seorang cleaning service penginapan dan kamipun di berikan petunjuk sesuai peta yg ada pada google maps yg saya pegang,perjalananpun kami lanjutkan kurang lebih satu stengah kilo lagi sebelum menuju jalan kepuncak yg ada di ujung kampung.

Kurang lebih 12km kami harus naik ke puncak yg pada awalnya biasa-biasa tiba-tiba kabut tebal menyelimuti lereng gunung kelimutu dimana-mana,"seingat saya jarak pandang waktu itu hanya 4atau 5meter,dingin menusuk sampai ketulang belulang gegeggeeee....ini merupakan pengalaman baru yg saya alami bermandikan kabut heheeeeee...hemm andai saja salju ya...#nghayal..

Dengan segalah keyakinan karna sudah kepalang tanggung akhirnya tibalah kami di pelataran parkir Danau Kelimutu,"sempat down karna kabut yg terus menebal di tambah dingin yg kami tak tahan tapi rasa penasaran akan indahnya danau kelimutu mengalahkan semuanya. Tidak ada pemandu yg bisa memberikan penjelasan bahkan pedagagng kulinerpun lenggang, duh sialnya,"jangankan nasi putih,mie instan saja hari itu tidak ada dan lebih parah lagi ponakan saya yg dari belakang tidak membawa makanan yg sudah kami pesan hahahahahaa...lengkap memang derita yg kami alami di puncak kabut kelimutu. Tapi niat kami untuk membatalkan perjalanan ke puncak danau kelimutu tidak sama sekali dengan kondisi yg ada,sekalipun makin ramai peramal abal-abal bermunculan bahwa ga bakalan bisa cerah,atau alam lagi ga bersahabat dll.

Dalam benak saya "ah peduli amat sama ocehan orang-orang ni". Akhirnya kami putuskan untuk lanjut,apapun terjadi tetap ke Puncak Danau,suasana semakin menyeramkan ketika jarak pandang cuma 3 atau 4meter dan sisanya hanya kabut,sedangkan waktu terus berjalan menunjukan pkl 09.35.00. Antara gembira dan sedih dengan kondisi alam saat itu sulit saya gambarkan,"yg ada rasa penasaran ingin berada di puncak menunggu keajaiban kabut segera berlalu,
sempat-sempatnya  kami berfoto untuk menghibur kegalauan yg kami rasakan karna pemandangan yg ada hanyalah kabut dan kabut.


Tepat pkl 10.40.00

pupus sudah harapan untuk melihat indahnya danau kelimutu bahkan keponakan ku semua memutuskan untuk turun ke pelataran parkir yg berjarak kurang lebih 2km dari puncak Danau.Sia-sia sudah rasanya kedatangan saya untuk menyaksikan indahnya Danau Kelimutu. Anehnya sampai pengunjung satu persatu pergi meninggalkan Puncak hati kecil saya mengatakan saya tetap bertahan di puncak sampai ada keajaiban. Sekali lagi ungkapan lama kembali harus terpakai "orang sabar di sayang Tuhan"

Tepat pkl 10.47.08
keajaiban itu muncul seketika "Subahanaallah" Maha besar Allah dengan segalah anugerahNya kabut tiba-tiba keluar dari kawah Danau Kelimutu suasana berubah jadi cerah,seketika aq terhenyak,"perlahan tapi pasti nampaklah Warna Danau Kelimutu di hadapan saya berwarna coklat (dalam kamera yg saya ambil berwarna biru). Inilah saya berkeyakinan bahwa sesulit apapun dengan sabar kita menerima,Allah pasti memberikan hidayahNya kepada umat-umatnya sekalian. Rasa galau berubah jadi kepuasan yg tak bisa qu ungkapkan saat itu,karna yakin qu pastikan waktu itu,takmungkin ada perubahan kondisi alam sedemikian.



Pkl.10.48.22 pkl 10.53.48

















Terobati sudah segalah rasa gundah dan sedih sekalipun sepintas saja tapi rasa kepuasan sangat luar biasa,sebanding dengan jarak yg saya tempuh menuju ke puncak Danau Kelimutu ini.

Kisah perjalanan yg tanpa plening sebelumnya bahkan cuma angan-angan akhirnya semua serba kebetulan, semoga pengalaman saya sepintas ini berguna bagi pembaca sekalian apa bilah ingin mengunjungi Danau Kelimutu maka buatlah persiapan semaksimal mungkin untuk meminimalisir segalah sesuatu di puncak yg bisa mengganggu kesempatan baik berwisata. "contohnya bawahlah persediaan makan secukupnya di dalam kemasan yg rapi dan tersembunyi karna monyet di puncak sangat usil ga bisa di ajak kompromi, "cukup penting yg satu ini apabila membawa kamera ponsel lengkapi dengan power bank untuk mengantisipasi lowbat saat mengabadikan moment-moment indah kalo ga nanti nyesal dan cepat bosan alias not exciting..

Dalam kesempatan terakhir saya berfoto sama si Bule ini dan sempat dia memberitahukan kepada saya   "Around this is no guarantee of safety if there is a danger that a sudden natural"    saya tidak mengerti jelas bahasa lingis kasihan eeee,tapi saya paham apa itu safety jadi saya cuma manggut-manggut sambil mengiyakan apa kata bule ini, sepertinya si bule ini sangat peduli dengan keselamatan manusia sehingga beliau mengeluh kepada saya sedemikian, saya cuma menebak-nebak mungkin artinya   " Di sekitar ini tidak ada keselamatan yg menjamin kalau ada bahaya alam tiba-tiba"






By Agel Pepageka 21-Agustus 2014 Tarakan Kalimantan Utara.



Saya pasti akan kembali lagi di lain waktu untuk berkunjung ke Danau Kelimutu.