Pada artikel yang berjudul ”Allah” Dalam Sejarah Arab telah saya sampaikan sedikit cerita tentang seorang facebooker non-muslim yang berpendapat bahwa ”Allah” adalah sebuah nama ciptaan nabi Muhammad saw.
Meski facebooker tersebut seorang non-muslim yang menganut agama Kristiani, kenyataannya ada juga orang-orang Kristen yang menyebut tuhan yang mereka imani dengan ”Allah.” Hanya saja sifat-sifat Allah yang mereka imani berbeda dengan yang diimani oleh orang-orang muslim.
Sedikit hal yang menarik dari orang-orang non-muslim yang mengimani ”Allah”, ternyata mereka juga sering dihadapkan pada ’keheranan’; mengapa orang-orang muslim menambahkan ”SWT” setelah lafaz Allah? Apa sebenarnya arti ”SWT” tersebut?
Ironisnya lagi, yang buta makna lafaz tersebut ternyata ada juga di antara orang-orang muslim. Nah biar lebih jelas bagi kita semua, berikut akan saya uraikan makna ”Allah SWT”:
1. Makna ”Allah”:
Secara etimologi, lafaz ”Allah” berasal dari kata: إلــه (i-la-h), artinya: ”yang disembah.”
Ketika lafaz ”إلــه” (i-la-h) dimasuki huruf ”ma’rifah” alif dan lam ال (al), maka huruf hamzah إ (i) dibuang untuk mempermudah pengucapan. Dari sini lafaz ”إلــه” (i-la-h) pun menjadi ”اللــه” (Allah). (Kamus Mukhtar Ash-Shahhah, Zainuddin Ar-Razy).
Untuk diketahui, ”ma’rifah” dalam bahasa Arab adalah istilah yang digunakan untuk nama yang khusus/tertentu. Kebalikannya adalah ”nakirah” (umum).
2. Makna ”SWT”:
”SWT” adalah singkatan dari dua sifat Allah, yaitu ”Subhanahu wa Ta’ala.” Rincian maknanya adalah:
S = Subhanahu, artinya: Yang Mahasuci
w = wa, artinya: dan
T = Ta’ala, artinya: Yang Mahatinggi, Mahamulia.
3. Makna ”Allah SWT”:
Dari penjelasan nomor 1 dan 2, dapat disimpulkan bahwa makna ”Allah SWT” adalah: Allah (Tuhan) yang Mahasuci dan Mahatinggi.
Sebenarnya, SWT (Subhanahu wa Ta’ala) bukan satu-satunya lafaz yang disertakan oleh ummat Islam setelah lafaz ”Allah”. Masih banyak lagi lafaz-lafaz lain, antara lain:
- ’Azza wa Jalla => Allah ’Azza wa Jalla
- Jalla Jalaluh => Allah Jalla Jalaluh
- Tabaroka wa Ta’ala => Allah Tabaroka wa Ta’ala
Semua lafaz tersebut adalah sifat-sifat kemuliaan dan keagungan Allah SWT.
Perlu diperhatikan, meski pun secara bahasa lafaz ”Allah” berarti ”Tuhan”, sebagai seorang muslim kita harus tetap meyakini bahwa ”Allah” adalah nama bagi ”Zat” Tuhan Pencipta dan Pengatur alam semesta ini. Sebab Al-Qur’an sendiri – yang notabenenya wahyu Tuhan – menegaskan bahwa ”Allah” adalah nama bagi Tuhan Pencipta dan Penguasa jagad raya ini. Demikian juga dalam hadits-hadits Rasulullah Muhammad saw.
Wallahu a’lam.
Meski facebooker tersebut seorang non-muslim yang menganut agama Kristiani, kenyataannya ada juga orang-orang Kristen yang menyebut tuhan yang mereka imani dengan ”Allah.” Hanya saja sifat-sifat Allah yang mereka imani berbeda dengan yang diimani oleh orang-orang muslim.
Sedikit hal yang menarik dari orang-orang non-muslim yang mengimani ”Allah”, ternyata mereka juga sering dihadapkan pada ’keheranan’; mengapa orang-orang muslim menambahkan ”SWT” setelah lafaz Allah? Apa sebenarnya arti ”SWT” tersebut?
Ironisnya lagi, yang buta makna lafaz tersebut ternyata ada juga di antara orang-orang muslim. Nah biar lebih jelas bagi kita semua, berikut akan saya uraikan makna ”Allah SWT”:
1. Makna ”Allah”:
Secara etimologi, lafaz ”Allah” berasal dari kata: إلــه (i-la-h), artinya: ”yang disembah.”
Ketika lafaz ”إلــه” (i-la-h) dimasuki huruf ”ma’rifah” alif dan lam ال (al), maka huruf hamzah إ (i) dibuang untuk mempermudah pengucapan. Dari sini lafaz ”إلــه” (i-la-h) pun menjadi ”اللــه” (Allah). (Kamus Mukhtar Ash-Shahhah, Zainuddin Ar-Razy).
Untuk diketahui, ”ma’rifah” dalam bahasa Arab adalah istilah yang digunakan untuk nama yang khusus/tertentu. Kebalikannya adalah ”nakirah” (umum).
2. Makna ”SWT”:
”SWT” adalah singkatan dari dua sifat Allah, yaitu ”Subhanahu wa Ta’ala.” Rincian maknanya adalah:
S = Subhanahu, artinya: Yang Mahasuci
w = wa, artinya: dan
T = Ta’ala, artinya: Yang Mahatinggi, Mahamulia.
3. Makna ”Allah SWT”:
Dari penjelasan nomor 1 dan 2, dapat disimpulkan bahwa makna ”Allah SWT” adalah: Allah (Tuhan) yang Mahasuci dan Mahatinggi.
Sebenarnya, SWT (Subhanahu wa Ta’ala) bukan satu-satunya lafaz yang disertakan oleh ummat Islam setelah lafaz ”Allah”. Masih banyak lagi lafaz-lafaz lain, antara lain:
- ’Azza wa Jalla => Allah ’Azza wa Jalla
- Jalla Jalaluh => Allah Jalla Jalaluh
- Tabaroka wa Ta’ala => Allah Tabaroka wa Ta’ala
Semua lafaz tersebut adalah sifat-sifat kemuliaan dan keagungan Allah SWT.
Perlu diperhatikan, meski pun secara bahasa lafaz ”Allah” berarti ”Tuhan”, sebagai seorang muslim kita harus tetap meyakini bahwa ”Allah” adalah nama bagi ”Zat” Tuhan Pencipta dan Pengatur alam semesta ini. Sebab Al-Qur’an sendiri – yang notabenenya wahyu Tuhan – menegaskan bahwa ”Allah” adalah nama bagi Tuhan Pencipta dan Penguasa jagad raya ini. Demikian juga dalam hadits-hadits Rasulullah Muhammad saw.
Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar