۞ KRISTOLOGI ۞ menulis catatan baru: BIBLE STUDY: Nubuat Daniel Remuknya Dogma Kekristenan [Part 1].
14 Januari 2013 pukul 15:25 ·
Kitab Daniel merupakan salah satu kitab yang terdapat dalam Perjanjian Lama. Kitab Daniel terdiri dari 12 pasal, di mana Pasal 1-7 ditulis dengan bahasa Aram (Aramaic), sedangkan Pasal 8-12 ditulis dengan bahasa Ibrani. Namun pada perkembangan selanjutnya, untuk Pasal 1 kemudian juga ditulis dengan menggunakan bahasa Ibrani.
Kali ini kita akan menelaah salah satu nubuat dalam Bible dengan penafsiran yang bisa dikatakan sangat berbeda dengan tafsir kalangan Gereja lainnya namun keotentikan dan kekredibilitas kebenaran makna nubuatnya tidak akan kalah dari tafsir para ahli Alkitab tersebut semacam John Collin, Young, Stuart mau pun Langrange. Pada dasarnya metode tafsir yang digunakan hampir sama dengan cara tafsiran Gereja, melalui proses analisa makna kata per kata, proses sintesa yaitu analisa keterkaitan makna kata yang satu dengan yang lain, serta kajian aspek histori dan ditambah dengan melihat realitas empirisnya. Mungkin letak perbedaannya hanya lebih pada kekritisan dalam pemahaman dan keterbukaan dalam mengetahui kebenaran.
Mengapa tafsiran dalam nubuat ini akan begitu penting? Karena jika makna nubuat berikut dapat ditafsirkan dengan benar, maka hal ini akan sukses mengguncang sisi keimanan Kristiani dan penggenapannya akan menjadi ketakutan terbesar bagi setiap pribadi Kristen yang selama ini berpayung dalam dogma Gereja. Dan nubuat menarik yang dimaksud akan dapat membahayakan nalar kritis Kristiani dan memukau nalar kritis umat lain tersebut terdapat pada Kitab Daniel, tepatnya Daniel 2:30-35.
Kitab Daniel Dan Mimpi Raja Nebukadnezar
Sebagaimana halnya seperti Kitab Wahyu yang terdapat dalam Perjanjian Baru, maka di dalam Kitab Daniel ini banyak memuat hal-hal yang berkaitan dengan penglihatan-penglihatan atau nubuat-nubuat tentang masa depan yang banyak mempengaruhi perkembangan pemikiran dan keyakinan umat Kristiani. Bagi Kristiani, nubuat dalam Bible senantiasa terjadi dan menurut mereka hal inilah yang membuktikan kebenaran Bible, meskipun sejujurnya kebanyakan nubuat dalam PL yang seakan digenapi dalam PB terutama nubuat mengenai Yesus adalah distorsi dan kebohongan oknum penulis Injil Kanonik untuk meluluskan doktrin kepercayaan mereka tentang kedatangan dan takdir Yesus di dunia.
Sekarang kita akan fokus mengungkap makna nubuat dalam Daniel 2:30-35, berikut kutipan lengkap ayatnya:
Daniel 2:30-35
2:30 Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.
2:31 Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan.
2:32 Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga,
2:33 sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.
2:34 Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.
2:35 Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.
Dasar nubuat diatas adalah penglihatan dalam mimpi Raja Nebukadnezar, makna mimpi tersebut kemudian ditanyakan Raja Nebukadnezar kepada Daniel, yang juga merupakan salah seorang penasehat Raja dan dipercaya sebagai Nabi. Daniel pun kemudian memberitahukan makna mimpi itu, dalam tafsirnya Daniel mengatakan bahwa di masa yang akan datang akan ada empat kerajaan yang akan mengalami kehancuran atau runtuh secara bergiliran. Dan kemudian akan muncul kerajaan kelima yang akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, dan kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya.
Empat kerajaan yang akan mengalami kehancuran tersebut terdiri dari: Pertama, kerajaan "emas", yang juga merupakan kerajaan Raja Nebukadnezar (Babylonia) sendiri, dan memang kerajaan tersebut akhirnya hancur dan konon Raja Nebukadnezar kemudian sakit dan mengalami gangguan jiwa selama 7 tahun; kemudian yang kedua adalah kerajaan "perak"; ketiga kerajaan "tembaga" dan yang keempat adalah kerajaan "besi dan tanah liat". Namun demikian, untuk tafsir kerajaan yang kedua, ketiga, keempat dan kemunculan kerajaan yang kelima, Daniel tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Hal itulah yang kemudian mendorong para ahli tafsir Alkitab di kalangan Kristiani terus berusaha mengidentifikasi tentang 3 kerajaan yang akan hancur secara bergiliran tersebut, dan juga mengidentifikasi kemunculan 1 kerajaan yang akan tetap berdiri untuk selama-lamanya.
Jika kita perhatikan sebagaimana penglihatan lainnya dalam Bible, mimpi Raja Nebukadnezar tersebut penuh dengan alegori atau metafora, mimpi yang penuh simbologi namun dipercaya sebagai nubuat dan merujuk kesesuatu yang nyata. Sehingga untuk mengetahui kebenaran makna mimpi tersebut tidak cukup dengan melihat sejarah historis, tapi harus dengan penuh kekritisan tinggi untuk menyibak berbagai makna yang dimaksud dalam penglihatan sang Raja.
Seperti dikatakan sebelumnya bahwa pemaparan telaahan Kitab Daniel 2:30-35 berikut akan disajikan dalam perspektif yang baru dan berbeda dengan tafsiran para ahli Alkitab dari kalangan Kristiani umumnya. Kalau para ahli Alkitab lebih fokus pada upaya untuk menafsirkan makna kata "kerajaan", maka disini kita justru akan lebih fokus pada upaya menelaah makna kata "patung" yang sesungguhnya merupakan substansi hikmat dari mimpi Raja Nebukadnezar itu sendiri.
Jadi, kalau para ahli Alkitab dari kalangan Kristiani senantiasa berupaya mencari kerajaan apa yang dinubuatkan hancur tersebut, maka disini justru akan digali inti cerita yang menjadi mimpi Raja Nebukadnezar itu sendiri, yaitu makna kata "patung, karena sebagaimana yang tertulis pada Kitab Daniel 2:30-35, Raja Nebukadnezar sesungguhnya tidak bermimpi tentang sebuah kerajaan yang mengalami kehancuran, tetapi dia bermimpi tentang sebuah patung yang remuk oleh sebuah batu. Dan kita akan menyibak apa yang terkandung sebenarnya dari simbologi patung dalam mimpi Raja Nebukadnezar tersebut.
Penglihatan Raja Bukan Menubuatkan Kerajaan
Sekarang kita mulai dari Daniel 2:30
Daniel 2:30 Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.
Kalimat: "...bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup..."
Kalau kita cermati secara seksama, kalimat tersebut sesungguhnya menyiratkan bahwa kita sebenarnya masih diberikan peluang dan keleluasaan untuk dapat menafsirkan atau menelaah makna mimpi Raja Nebukadnezar lebih lanjut, bahkan sangat dimungkinkan bahwa hasil tafsiran/telaahan kita justru akan lebih deskriptif dan lebih bermakna dibandingkan dengan tafsiran Nabi Daniel atas mimpi Raja Nebukadnezar tersebut.
Kalimat: "...tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku..."
Kalimat tersebut sesungguhnya juga menjelaskan bahwa fungsi tafsir yang disampaikan oleh Nabi Daniel semata-mata hanyalah berfungsi untuk mengingatkan atau memberikan "warning and attention" kepada Raja Nebukadnezar bahwa kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemakmuran yang telah miliki oleh Raja Nebukadnezar hanyalah bersifat sementara dan suatu saat pasti akan sirna.
Peringatan itu memang patut untuk diberitahukan kepada Raja Nebukadnezar karena memang pada saat itu dalam pikiran dan relung hati Raja Nebukadnezar telah mulai timbul sifat-sifat buruk dan tidak terpuji yang akhirnya membuat Raja Nebukadnezar menjadi sosok seorang penguasa yang sombong. Hal itu dimaksudkan agar Raja Nebukadnezar mampu mengenal pikiran-pikiran-nya sendiri dan memahami gejolak relung hatinya yang sudah mulai berlaku sombong agar kembali sadar bahwa kerajaan dan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang manusia, siapapun, di manapun, kapanpun dan semegah apa pun sesungguhnya tidaklah abadi karena Kerajaan dan Kekuasaan yang mutlak dan abadi hanya-lah milik Allah, Tuhan Pencipta Alam.
Jadi, kata kerajaan pada tafsir Nabi Daniel (Kitab Daniel 2:37-45) bukanlah sebuah kata sentral yang perlu ditafsirkan kembali maknanya, karena kata kerajaan tersebut hanya berfungsi sebagai tamsil dalam konteks ke-kini-an pada saat itu, yaitu ketika Nabi Daniel mengingatkan Raja Nebukadnezar agar tidak sombong. Kata "kerajaan" bukanlah merupakan sebuah kata yang mengandung makna nubuat atau ramalan-ramalan tentang adanya 4 kerajaan tertentu yang akan mengalami kehancuran dan munculnya 1 kerajaan yang akan berdiri untuk selama-lamanya di masa depan.
Menelaah Makna Mimpi Raja Nebukadnezar
Sekarang, jika ternyata penglihatan Raja Nebukadnezar bukanlah nubuat yang membicarakan masalah kerajaan pada umumnya, lantas apa makna sesungguhnya dari mimpi sang Raja? kita lanjutkan kajiannya.
Daniel 2:31: Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan.
Jika kita mencermati Kitab Daniel 2:31 tersebut di atas, maka tentu akan timbul beberapa pertanyaan. Mengapa Raja Nebukadnezar harus bermimpi tentang sebuah patung? Bukankah Nebukadnezar adalah seorang Raja? Mengapa dia tidak bermimpi saja tentang istananya yang runtuh? Atau bermimpi tentang singgasananya yang ambruk? Atau tentang mahkotanya yang jatuh? Dalam Kitab Daniel 2:37-45 diceritakan bahwa patung tersebut akhirnya remuk karena tertimpa sebuah batu.
Lalu apakah makna patung dalam mimpi Raja Nebukadnezar tersebut merupakan tamsil atau metafora atau sebuah alegori? Apakah merupakan tamsil dari hegemoni sebuah kerajaan atau negara? Ataukah merupakan tamsil dari hegemoni sebuah kekuasaan seorang raja atau kepala negara secara pribadi? Ataukah bahkan mungkin merupakan tamsil dari hegemoni sebuah isme atau agama tertentu?
Jika kita cenderung lebih kritis, maka makna kata "patung" dalam mimpi Raja Nebukadnezar sesungguhnya merupakan simbol yang mencerminkan hegemoni sebuah keyakinan agama. Mengapa patung mesti dikaitkan dengan simbol hegemoni sebuah keyakinan agama? Karena sudah mulai sejak zaman megalitikum sampai dengan zaman sekarang ini, hampir semua agama di dunia ini melakukan ritual peribadatan kepada sesembahannya melalui simbol-simbol dalam bentuk sebuah patung (kecuali Islam, yang tidak pernah menyimbolkan Tuhannya (Allah) dengan simbol sebuah patung).
Lihat saja pada agama-agama yang masih eksis hingga saat sekarang ini; Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Kong Hu Cu, Shinto dan lain-lainya, semua memiliki simbol-simbol ketuhanan masing-masing di mana sudah lazim patung-patung sesembahannya diletakkan ditempat peribadatan. Contohnya patung Yesus Kristus selalu terpasang di setiap gereja dan katedral. Di dalam ilmu anthropologi, faham yang menyimbolkan Tuhan dalam bentuk sebuah patung dan manusia disebut sebagai anthropomorphisme, atau faham yang mempersonifikasikan Tuhan sebagaimana layaknya seperti bentuk manusia atau benda tertentu. Kalau makna patung dalam mimpi Raja Nebukadnezar, yang terlihat amat besar, tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak dan nampak mendahsyatkan itu, adalah mencerminkan simbol hegemoni sebuah keyakinan agama, lantas simbol hegemoni sebuah keyakinan agama apakah itu?
Daniel 2:32 Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga,
Dari Kitab Daniel 2:32 tersebut di atas, terdapat rangkaian kata yang perlu kita maknai agar kita mampu menangkap hikmat atau makna tersembunyi yang dimaksudkan dalam mimpi Raja Nebukadnezar tersebut.
Kalimat: "...kepalanya dari emas tua,..."
Kata "kepala", merupakan bagian tubuh yang terletak pada posisi paling atas dan merupakan identitas utama yang pertama kali dapat dikenali oleh orang lain, karena pada kepala itulah terdapat wajah kita.
Kata "emas tua", merupakan sebuah logam yang melambangkan suatu kemuliaan, sedangkan kata "tua" merupakan kata komplementasi yang menegaskan bahwa kemuliaan tersebut merupakan kemuliaan yang amat sangat tinggi. Dan kemuliaan tertinggi yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia dalam konteks ini adalah agama. Kata "tua" juga dapat dialamatkan kepada makna sangat lama, sehingga jika disatukan maka kemuliaan dari Tuhan tersebut sudah ada sejak lama dan kembali lagi maknanya merujuk kepada bentuk agama.
Jadi, kalimat "kepalanya dari emas tua," memiliki makna bahwa orang-orang mengenalnya sebagai sebuah Agama.
Kalimat: "...dada dan lengannya dari perak,..."
Kata "dada", merupakan bagian tubuh yang melambangkan suatu diri yang hidup, karena di dalam dada inilah terdapat organ pokok penyokong kehidupan, yaitu jantung dan paru-paru. Yang dimaksud suatu diri yang hidup dalam konteks ini, artinya manusia.
Kata "lengan", merupakan bagian tubuh yang paling banyak melakukan aktifitas hidup, hampir semua aktifitas hidup selalu melibatkan bagian tubuh ini. Bagian tubuh ini juga merupakan organ pokok yang digunakan dalam aktifitas menghitung (lengan, tangan, jari-jari), sehingga dalam hal ini, kata "lengan" juga melambangkan sesuatu yang banyak.
Kata "perak", merupakan sebuah logam yang sejak zaman dahulu banyak digunakan sebagai bahan baku untuk membuat perlengkapan peribadatan yang dipakai oleh para penganut dalam setiap kegiatan ritual keagamaan. Misalnya: bokor-bokor untuk persembahan atau sesaji, bejana-bejana untuk air suci, piala/cangkir untuk anggur atau darah korban, nampan/piring untuk roti, tatakan/alas untuk lilin, genta/lonceng kecil dan sebagainya.
Jadi, kalimat "dada dan lengan-nya dari perak," memiliki makna bahwa agama tersebut memiliki jumlah penganut yang sangat besar atau terbesar di dunia dibandingkan dengan jumlah pemeluk agama-agama lainnya.
Kalimat: "...perut dan pinggang-nya dari tembaga..."
Kata "perut", merupakan bagian tubuh yang melambangkan suatu kemakmuran atau kesejahteraan, karena di dalam perut inilah makanan dan minuman yang masuk dicerna, diolah dan didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh. Bagian tubuh inilah yang memasok gizi dan nutrisi makanan yang digunakan untuk menopang kehidupan.
Kata "pinggang", merupakan bagian tubuh yang melambangkan sebuah kekuatan, karena didalamnya terdapat tulang panggul dan tulang ekor sebagai tempat bertumpunya tulang punggung atau tulang belakang sehingga merupakan tumpuan tubuh bagian atas.
Kata "tembaga", merupakan sebuah logam yang pada zaman dahulu banyak digunakan sebagai bahan baku uang logam. Uang logam dari bahan tembaga ini merupakan uang logam yang paling banyak jumlahnya (dibandingkan dengan jumlah uang logam dari emas mau pun perak) dan dipastikan hampir dapat dimiliki oleh semua kalangan, baik itu dimiliki oleh raja, keluarga raja, para bangsawan, prajurit kerajaan, saudagar-saudagar, pelaut, petani mau pun rakyat jelata. Logam ini melambangkan suatu pendanaan atau sumber keuangan.
Jadi, kalimat "perut dan pinggang-nya dari tembaga", memiliki makna bahwa agama tersebut merupakan agama yang secara individu (pemeluknya) maupun secara kelembagaan sangat kuat dan memiliki tingkat kemakmuran atau kesejahteraan yang baik, karena didukung oleh sumber pendanaan atau sumber keuangan yang sangat besar.
Daniel 2:33 sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.
Kalimat: "...paha-nya dari besi..."
Kata "paha", merupakan bagian tubuh yang memiliki fungsi utama untuk memulai sebuah pergerakan atau mobilitas. Agar seseorang dapat bergerak, berjalan, berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, pasti selalu diawali oleh bergeraknya paha baik terangkat untuk maju, mundur atau diangkat ke atas dan kebawah. Jadi semua pergerakan seseorang dari satu titik ke titik yang lainnya sangat bergantung pada pergerakan paha, karena jika paha tidak bergerak maka sangat sulit seseorang dapat melakukan sebuah pergerakan. Jadi, "paha disini melambangkan sesuatu yang menggerakkan atau sesuatu yang menyokong kelangsungan dan eksistensi sebuah agama, agar dapat tetap eksis dan dapat berkembang biak di seluruh dunia.
Dalam konteks ini, maka yang dimaksud dengan "sesuatu yang menggerakkan" atau "sesuatu yang menyokong eksistensi" sebuah agama, adalah lembaga-lembaga keagamaan yang menanungi-nya (misalnya Dewan Gereja/Konsili, PGI, KWI, Kepausan, Keuskupan atau Bishop) dan individu-individu aktivis pergerakan agama (misalnya pendeta, pastur, suster, missionaris, dan penginjil).
Kata "besi", merupakan sebuah logam yang termasuk kategori logam paling kuat jika dibandingkan dengan logam-logam lainnya. Sehingga sudah sejak zaman dahulu kala, besi banyak digunakan sebagai bahan baku untuk membuat berbagai macam peralatan, terutama peralatan untuk perang. Misalnya untuk bahan baku pembuatan pedang, anak panah, mata tombak, pisau belati, bedil, baju besi, kereta kuda untuk perang dan sebagainya. "Besi" melambangkan sesuatu yang sangat kuat atau alat yang sangat kuat.
Jadi, kalimat "pahanya dari besi," mempunyai makna bahwa agama tersebut merupakan sebuah agama yang memiliki alat (lembaga keagamaan) yang pengaruhnya sangat kuat, dalam hal menentukan kebijakan-kebijakan yang dijadikan sebagai landasan keimanan dan merupakan mesin utama yang menggerakkan misi penyebaran agama serta merupakan pilar terpenting yang mpenyokong kelangsungan/eksistensi agama tersebut.
Kalimat: "...dengan kaki-nya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat..."
Kalimat diatas, merupakan kalimat yang paling crusial dan sangat tajam yang akan dapat mengantarkan kita pada sebuah kesimpulan yang tepat tentang identitas sebuah agama yang dimaksud dalam tafsir mimpi Raja Nebukadnezar tersebut.
Sebagai orang yang terbiasa melakukan suatu analisa dan terbiasa untuk berpikir secara kritis maka dengan membaca kalimat di atas, tentu akan timbul beberapa pertanyaan dalam benaknya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain, mengapa kakinya harus terbuat dari bahan campuran antara besi dan tanah liat, kenapa bukan campuran dari bahan lainnya? Mengapa harus kakinya yang terbuat dari bahan campuran antara besi dan tanah liat, kenapa bukan kepala-nya saja, atau dada dan lengan-nya saja, atau perut dan pinggang-nya saja? Untuk mengetahuinya kita lanjutkan telaahan berikutnya.
Kata "kaki", merupakan bagian tubuh yang memilki fungsi sebagai tumpuan atau sebagai pondasi bagi keseluruhan tubuh. Kemampuan seseorang untuk dapat berdiri tegak dan kuat sangat tergantung pada kekuatan pijakan kaki yang dimiliki. Dalam konteks ini, maka sesuatu yang merupakan pondasi atau ajaran pokok sebuah agama, adalah berkaitan dengan dogma ketuhanan agama tersebut.
Kata "besi", sebagaimana telah diuraikan di atas, merupakan logam yang melambangkan alat yang sangat kuat atau melambangkan sebuah lembaga keagamaan yang sangat kuat, yaitu semisal Dewan Gereja (Konsili), PGI, KWI, Kepausan, Keuskupan atau Bishop.
Kata "tanah liat", merupakan tempat di mana kita berpijak, tanah liat dapat juga mengandung arti sebagai sebuah teritori atau sebuah wilayah. Dalam terminologi ilmu tata negara, kata "tanah liat" melambangkan suatu daerah kekuasaan atau wilayah pemerintahan, dimana dalam setiap wilayah tentu terdapat pemerintah atau penguasa yang berotoritas. Oleh karena itu, kata "tanah liat" dapat juga melambangkan sebuah pemerintahan atau melambangkan seorang penguasa sebuah kerajaan, kekaisaran atau negara.
Jadi, kalimat "dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat", memiliki makna bahwa pondasi agama tersebut, atau dogma ketuhanan agama tersebut merupakan hasil kesepakatan atau hasil kompromi antara kebijakan sebuah Lembaga Agama (Konsili) dengan kehendak seorang penguasa yang memegang otoritas pemerintahan pada saat kesepakatan tersebut dibuat. Di mana tentunya masing-masing pihak (Lembaga Agama dan Penguasa) memiliki kepentingan yang harus sama-sama diakomodir dalam kesepakatan.
Berdasarkan hasil telaahan, sudah sangat jelas kesimpulan bahwa makna "patung" dalam mimpi Raja Nebukadnezar sesungguhnya merupakan simbol yang mencerminkan hegemoni sebuah keyakinan agama. Sebelum kita bahas lebih lanjut mengenai kelanjutan nubuat Daniel ini, telebih dahulu kita ringkas kesimpulan yang telah kita dapatkan saat ini untuk mempertajam apa makna yang terkandung dalam Daniel 2:31-33. Agar lebih mudah dalam mengidentifikasi sosok patung dalam mimpi Raja Nebukadnezar, berikut ini pemaparan ringkasan telaahan Daniel 2:31–33 seperti yang telah diuraikan sebelumnya.
Daniel 2:31 Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan.
Ayat di atas memiliki makna bahwa Agama ini secara visualisasi menampakkan sebuah kemegahan, memperlihatkan suatu kebesaran, menampakkan sebuah kekuatan yang seolah tak tertandingi, sehingga sangat menggoda manusia mula-mula yang mengenalnya untuk masuk ke dalamnya karena besarnya kekuasaannya.
Daniel 2:32 Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga,
Ayat di atas memiliki makna bahwa Agama ini dikenal orang sebagai agama yang memiliki jumlah pemeluk terbesar di dunia dan merupakan agama yang secara individu (dari sisi penganut) maupun secara kelembagaan sangatlah kuat dan memiliki tingkat kemakmuran atau kesejahteraan yang sangat baik, karena didukung oleh sumber pendanaan atau sumber keuangan yang sangat besar.
Daniel 2:33 sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.
Dan, ayat di atas memiliki makna bahwa Agama ini memiliki alat (lembaga keagamaan) yang pengaruhnya sangat kuat dalam hal menentukan kebijakan-kebijakan yang dijadikan sebagai landasan keimanan dan merupakan mesin utama yang menggerakkan misi penyebaran agama serta merupakan pilar terpenting yang menyokong kelangsungan dan eksistensi agama tersebut.
Dan agama ini, memiliki pondasi agama atau dogma ketuhanan yang merupakan hasil kesepakatan atau hasil kompromi antara kebijakan sebuah Lembaga Agama/Konsili dengan kehendak Seorang Penguasa yang memegang kekuasaan pemerintahan pada saat kesepakatan tersebut dibuat. Di mana tentunya masing-masing pihak (Lembaga Agama dan Sang Penguasa) tersebut memiliki kepentingan yang harus sama-sama diakomodir dalam kesepakatan itu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pondasi agama atau dogma ketuhanan agama tersebut merupakan hasil sinkretisme antara dua kepentingan dari dua pihak yang sesungguhnya berbeda.
Setelah kita membaca dan mencermati uraian sebagaimana dimaksud di atas, maka pertanyaan yang timbul berikutnya adalah:
1. Agama apakah yang memiliki jumlah pemeluk terbesar di dunia ini?
2. Agama apakah yang memiliki sumber pendanaan atau sumber keuangan yang sangat besar itu?
3. Agama apakah yang memiliki lembaga-lembaga keagamaan yang sangat kuat pengaruhnya terhadap jemaat-nya dan merupakan kekuatan utama yang menyokong eksistensi agama tersebut?
4. Agama apakah yang memiliki pondasi agama atau dogma ketuhanan, yang merupakan hasil sinkretisme antara dua kepentingan dari duapihak yang sesungguhnya berbeda?
Jika kita memiliki nalar yang sehat dan jernih serta kita mengerti tentang konstelasi zaman dan sejarah agama-agama di dunia ini, maka tentulah kita dengan mudah dapat menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas. Dan jawabannya hanyalah satu, yaitu agama: "KRISTEN". Karena hanya Kristen lah yang sesungguhnya dapat memenuhi secara keseluruhan dari 4 kriteria tersebut di atas.
Kita telah menemukan suatu kesimpulan yang mengejutkan, bahwa sesungguhnya apa yang dimimpikan Raja Nebukadzar mengenai patung yang penuh dengan simbologi tersebut, adalah penglihatan mengenai ke-Kristen-an dengan sejarah dan dogmanya.
Korelasi Nubuat Dengan Dogma Trinitas
Sekedar untuk melengkapi penjelasan maksud dalam tafsir Daniel 2:33, pada kalimat "...dengan kaki-nya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat...", sebagaimana yang telah dijelaskan dimuka memiliki makna sebagai sebuah pondasi agama atau lebih tepatnya sebagai dogma ketuhanan yang merupakan hasil kolaborasi antara Lembaga Agama atau Konsili dengan Seorang Penguasa, berikut ulasan yang berkaitan dengan adanya sebuah fakta historis tentang terbentuknya dogma ketuhanan agama Kristen, yaitu sejarah terciptanya doktrin Trinitas.
Cikal-bakal terciptanya Doktrin Trinitas tersebut sesungguhnya terjadi pada tahun 325 M, yaitu pada saat Konsili Nicaea (Sidang Dewan Gereja Nicaea) Pertama yang diselenggarakan di Nicaea, Bithynia (sekarang İznik di Turki) atas prakarsa Seorang Penguasa Romawi ketika itu, yaitu Kaisar Konstantin Agung dalam rangka menindaklanjuti rekomendasi dari sebuah sinode yang dipimpin oleh Hosius, seorang uskup dari Kordoba. Kaisar Konstantin Agunglah yang berinisiatif mengundang para uskup dari seluruh keuskupan yang berada di wilayah pengaruh kekuasaannya. Dan dialah yang kemudian juga berperan aktif ikut memimpin jalannya sidang-sidang dalam konsili tersebut.
Keterlibatan Kaisar Konstantin Agung di dalam menghimpun dan ikut memimpin jalannya sidang tersebut, sesungguhnya menandakan adanya kendali kekaisaran atas Gereja, dan mencerminkan adanya campur tangan kepentingan politik (kepentingannya Kaisar Konstantin Agung) dalam ranah keagamaan.
Perlu kita ketahui bersama bahwa pada saat itu kehidupan masyarakat di wilayah kekuasaan Kaisar Konstantin Agung masih sangat dipengaruhi oleh agama tradisional Romawi kuno, yaitu sebuah agama pagan yang menyembah Dewa Matahari (Dewa Sol Invectus - Dewa Matahari Tak Tertandingi). Dewa Matahari ini mempunyai seorang putra (Son of God), yang bernama Mithra. Mithra merupakan anak hasil hubungan intim antara Dewa Matahari (Sol Invectus) dengan seorang manusia. Dalam keyakinan agama pagan tersebut, Mithra diyakini lahir pada tanggal 25 Desember, kemudian dia mati terbunuh, dan jazad-nya dikuburkan di sebuah makam (goa batu). Pada hari ke 3 setelah kematiannya, dia pun bangkit (paskah) dan terangkat menuju sorga untuk kemudian bersemayam di sisi Bapa-nya, yaitu Dewa Sol Invectus.
Dan satu hal yang perlu kita garis bawahi bahwa ketika Konsili Nicaea diselenggarakan, Kaisar Konstantin Agung bukanlah seorang pemeluk Kristen Katolik, karena di samping dia itu merupakan seorang Kaisar, tetapi dia sesungguhnya juga sekaligus merupakan seorang Pemimpin Tertinggi agama pagan Sol Invectus.
Konsili Nicaea ini dihadiri oleh 318 uskup, yang terdiri dari 311 orang uskup dari gereja-gereja wilayah Timur (wilayah yang berbahasa Yunani) dan hanya dihadiri oleh 7 orang uskup dari gereja-gereja wilayah Barat (wilayah yang berbahasa Latin). Sedangkan 7 orang uskup dari gereja-gereja wilayah Barat tersebut adalah Hosius dari Kordoba, Cecilian dari Karthago, Mark dari Calabria, Nicasius dari Dijon, Donnus dari Stidon, Victor dan Vicentius mewakili Paus dari Vatikan Roma. Jumlah uskup yang hadir pada Konsili Nicaea tersebut sesungguhnya jauh dari jumlah secara keseluruhan uskup yang berada di wilayah kekuasaan Romawi, yang seluruhnya sekitar 1200 uskup.
Konsili Nicea ini diselenggarakan oleh Kaisar Konstantin Agung dalam rangka untuk menyelesaikan perbedaan pendapat dalam Gereja Alexandria mengenai hakikat Yesus dalam hubungannya dengan Tuhan Bapa. Perlu digaris bawahi, bahwa pada Konsili Nicea ini Roh Kudus belum diakui secara resmi sebagai salah satu oknum Trinitas, hanya sebatas diakui keberadaanya saja. Ketuhanan Roh Kudus baru diakui pada Konsili Konstantinopel yang diadakan pada tahun 381 M. Konsili ini diprakarsai oleh Macedonius dan Teodonius yang menjadi kaisar pada saat itu. Pada saat itulah untuk pertama kalinya rumusan Tri Tunggal alias Trinitas terangkum jelas sebagai sebuah dogma ketuhanan, meskipun sesungguhnya tidak semua kalangan Kristen mula-mula menerimanya.
Nubuat Kehancuran Patung
Setelah mengetahui makna dari patung dalam mimpi Raja Nebukadnezar, nubuat selanjutnya dalam Daniel 2:30-35 adalah mengenai kehancuran patung tersebut. Apakah yang dapat menyebabkan patung tersebut hancur? Hal apakah yang dapat membuat Kekristenan remuk dan binasa?
Daniel 2:34-35
2:34 Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.
2:35 Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.
Kalau kita membaca Daniel 2:34-35 di atas dengan sikap kritis, maka akan timbul pertanyaan-pertanyaan yang cukup menggelitik yang perlu untuk segera dijawab. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah:
1. Apa atau siapakah sebuah batu yang dimaksud dalam mimpi Raja Nebukadnezar tersebut?
2. Mengapa remuknya kaki patung tersebut harus karena tertimpa oleh sebuah batu? Melambangkan apakah sebuah batu tersebut?
3. Dan mengapa remuknya kaki patung tersebut bukan karena misalnya halilintar yang menyambar atau badai yang menghempas atau api yang melalap atau oleh sebab yang lainnya? Mengapa harus oleh sebuah batu yang menimpa?
4. Mengapa yang pertama tertimpa oleh sebuah batu tersebut harus bagian kakinya yang terbuat dari besi dan tanah liat dahulu? Mengapa bukan bagian kepalanya yang terbuat dari emas dahulu saja, atau dada dan lengannya yang terbuat dari perak, atau perut dan pinggangnya yang terbuat dari tembaga, atau bagian pahanya yang terbuat dari besi terlebih dahulu?
Daniel 2:34 Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.
Kalimat: "...terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia,..."
Rangkaian kata tersebut memiliki makna bahwa sesuatu itu terjadi karena memang merupakan Kehendak dan sudah dalam Rencana Tuhan. Kata "tanpa perbuatan tangan manusia", ini menunjukkan bahwa sesuatu yang terjadi, atau yang datang, ataupun yang muncul ini, bukan karena kehendak nafsu manusia dan bukan pula karena sudah dalam rencana seorang manusia, tetapi sesungguhnya karena ada keterlibatan (invisible hand) dari Yang Maha Kuasa dan Yang Maha Ghoib, yaitu Allah Yang Maha Esa. Dan sudah barang tentu Kehendak dan Rencana ini sengaja dipersembahkan oleh Allah kepada makhluk mulia yang dikasihiNya, yaitu umat manusia agar manusia senantiasa terjaga untuk tetap berada di dalam Ketauhidan atau KeTuhanan yang benar dan murni.
Kata "sebuah batu" merupakan sebuah benda alamiah yang berkarakter keras dan kuat serta bersifat natural atau alami. Ini sesungguhnya memiliki makna, bahwa sesuatu yang datang atas Kehendak Tuhan tersebut membawa nilai-nilai atau risalah (rule of law) yang keras dan tegas dan dalam penerapannya (law inforcement) pun menampakkan sebuah semangat yang sangat kuat.
Namun demikian, walau pun sesuatu ini memilki karakter yang keras dan kuat, tetapi di sisi lain sesuatu itu bersifat sangat natural dan alami, artinya nilai-nilai yang dibawa itu sesungguhnya sangat applicable dan sangat membumi. Sehingga nilai-nilai itu pun sangat tepat dan benar untuk dijadikan sebagai sandaran atau pedoman bagi seluruh umat manusia dalam rangka menjalani hidup (way of life) sebagai Khalifah di dunia ini agar dapat memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat nanti.
Kalimat: "...lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk..."
Rangkaian kata "...lalu menimpa patung itu,...", Rangkaian kata tersebut memiliki makna, bahwa sesuatu yang datang atas Kehendak Tuhan itu, sesungguhnya bertujuan atau dimaksudkan oleh Tuhan dalam rangka untuk mengoreksi atas seperangkat ajaran sebuah agama. Seperangkat ajaran yang telah diubah-ubah, dikelirukan, dan dipalsukan oleh tangan-tangan manusia di mana terjadinya perubahan itu, terjadinya kekeliruan itu dan terjadinya pemalsuan itu, adalah karena dilandasi oleh kehendak nafsu manusianya dan karena dilatarbelakangi oleh kebodohan manusianya, yaitu manusia yang berpegang dalam dogma ke-Kristen-an.
Rangkaian kata "...tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu,...", Rangkaian kata tersebut memiliki makna bahwa langkah koreksi yang pertama dan yang paling utama adalah berkaitan dengan sesuatu yang paling mendasar dan fundamental, yaitu tentu berkaitan dengan dogma ketuhanan agama tersebut. Karena bersumber dari perubahan, kekeliruan, pemalsuan dogma keagamaan inilah, yang kemudian akhirnya merusak seluruh sendi-sendi dan tatanan nilai yang ada di dalam agama tersebut. Artinya, bahwa kekeliruan utama yang ada di dalam agama Kristen tersebut, dan yang harus paling pertama dikoreksi, adalah Doktrin Trinitas.
Rangkaian kata "...sehingga remuk...", Rangkaian kata tersebut memiliki makna bahwa koreksi yang dilakukan terhadap Doktrin Trinitas itu akan memberikan inspirasi dan dorongan kepada sekalian manusia untuk segera bergegas menyelami dan mengkritisi dogma ketuhanan agama Kristen tersebut. Dan hal itu akan mengakibatkan terjadinya benturan-benturan keras, antara iman yang dilandasi oleh hati yang jernih dan benar dan dilatarbelakangi oleh akal sehat, dengan Doktrin Trinitas yang penuh dengan kekeliruan, khayalan dan kesesatan.
Dan benturan-benturan keras yang terjadi itu, akhirnya akan mengakibatkan Doktrin Trinitas akan mengalami kehancuran, baik dari sisi integritas mau pun dari sisi substansi yang akhirnya dengan seiring berjalannya waktu agama Kristen akan ditinggalkan oleh umatnya sendiri, karena sangat bertentangan dengan keimanan yang benar dan akal sehat manusia.
Hal tersebut di atas, sesungguhnya juga sekaligus merupakan sebuah jawaban atas pertanyaan, mengapa sebuah batu itu harus menimpa tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu terlebih dahulu? Kenapa bukan menimpa kepalanya, dada dan lengannya, perut dan pinggangnya atau pahanya terlebih dahulu? Inilah sesungguhnya misi utama yang diemban oleh sesuatu yang diutus oleh Tuhan ke dunia ini, yaitu dalam rangka menyelamatkan akidah umat manusia dari kemusyrikan dan kesesatan yang telah nyata-nyata ada di depan mata.
Jadi, benturan-benturan yang terjadi tidaklah dalam artian benturan yang bersifat fisik, tetapi lebih tepat pada benturan-benturan yang bersifat dialogis pada tataran ideologis atau teologis. Karena benturan-benturan yang bersifat dialogis pada tataran ideologis theologis justru akan berdampak lebih mencerdaskan dan efektif, daripada benturan-benturan yang bersifat fisik yang lebih banyak menimbulkan kebencian, dendam dan kerusakan.
Lalu, sebenarnya siapakah yang dimaksud dengan sebuah batu tersebut, dan apa yang sesungguhnya dibawa olehnya, sehingga ia mampu meremukkan Doktrin Trinitas yang sudah ribuan tahun menjadi Dogma Ketuhanan bagi milyaran Kristiani di dunia ini?
To-Be-Continued [Part 2]
Suka
Komentari
Bagikan
113 orang menyukai ini.
Lihat komentar sebelumnya…
ErickAl Adi Pratama
Karunya aink ka sia kabeh Ha
Suka · Lainnya · 5 Februari 2014
ErickAl Adi Pratama
Sebab karena kasihkarunia kamudiselamatkan olehiman; itu bukan hasilusahamu, tetapipemberian Allah, itubukan hasilpekerjaanmu: janganada orang yangmemegahkan diri”.(Injil, Surat Efesus2:8-9)
Suka · Lainnya · 13 Februari 2014
Johanes Antonius
bknkah patung yg di maksud adlh kerajaan dunia dan pemerintahan dunia ini yg mendekati kehancutan total!
Disunting · Suka · Lainnya · 26 Februari 2014
Rattna Dollop
yesus apanya Allah?
Suka · Lainnya · 2 Maret 2014
Salomo Sitepu
hahahaha,..copas dari tulisan (ALM) Ahmat deedat,....sangat subjektif dan dipaksakan tujuannya yakni mempengaruhi pembaca bahwa islam , agama yg benar ( benar ngapusinya )
Suka · 1 · Lainnya · 8 Mei 2014
Salomo Sitepu
sedikit info,...Alm. Ahmad Deedat, adalah penggiat apologis agama islam keturunan pakistan yg berdomisili di Afrika Selatan, dia banyak melakukan kegiatan yg mendiskreditkan agama kristen dengan sangat ekstrim. Senjatanya, menafsir semua kitab suci agama Kristen dengan seleranya sendiri dan tentu saja tujuannya supaya setiap orang mengakui kebenaran agama islam. Klimaksnya saat dia dan teamnya menyelenggarakan seminar tentang Paskahnya orang Kristen di Australia tepatnya di Sidney waktunyapun diatur bertepatan dengan peringatan hari besar Paskah umat Nasrani. Seminar belum selesai, tiba-tiba Ahmad Deedat terserang stroke,..pita suaranya yg biasa dipakainya dengan lantam ( lihat di Youtube ) membahas "kepalsuan Injil" di hadapan banyak peserta ( muslim dan Kristen ) tiba-tiba tidak berfungsi, dia jatuh diatas mimbar dan dilarikan ke RS terdekat....Ahmad Deedat dinyatakan kena stroke berat, dimana salah satu saraf yg mengatur pita suara rusak permanen. disamping saraf pita suara ada banyak saraf lain juga rusak permanen,...Ahmad Deedat 7 tahun berbaring di kamar tidurnya tidak bisa bergerak dan berbicara sama sekali..dalam penderitaannya pernah beberapa misionari Kristen datang mengunjunginya. Akhirnya Ahmad Deedat wafat dalam penderitaan hebat. ( hal ini sempat menjadi olokan para netter antiislam, " mana Owlohnya si Deedat koq gk turun menyembuhkannya, bukankah Deedat berjuang mendengungkan kebenaran Islam/Owloh,...dst ).
Suka · 1 · Lainnya · 8 Mei 2014
Ivan Miztquuetha
Kalo mau membela diri tuh yang smart doong krist, bukankah agama yang dari dulu bawa kehancuran tuh ya kristen...dasar anjing-anjing yahudi...
Suka · Lainnya · 12 Mei 2014
Abhiyasa Nugraha
. .demi lata wal Uzza dan Judas. ...
Lihat Terjemahan
Suka · Lainnya · 30 Juni 2014
Desra Arta Natalia
Menjelek"an agama orang nih ! Gak patut dicontoh...Sok tahu...Anak"Tuhan gak boleh begini ya:)
Suka · Lainnya · 12 Juli 2014
Roesland Bambangwijoyo
Penulis berkata :
Raja Nebukadnezar sesungguhnya tidak bermimpi tentang sebuah kerajaan yang mengalami kehancuran, tetapi dia bermimpi tentang sebuah patung yang remuk oleh sebuah batu.
Lalu dibuktikannya dengan membahas :
Daniel 2:30 Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.
Kalimat: "...bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup..."
Kalau kita cermati secara seksama, kalimat tersebut sesungguhnya menyiratkan bahwa kita sebenarnya masih diberikan peluang dan keleluasaan untuk dapat menafsirkan atau menelaah makna mimpi Raja Nebukadnezar lebih lanjut, bahkan sangat dimungkinkan bahwa hasil tafsiran/telaahan kita justru akan lebih deskriptif dan lebih bermakna dibandingkan dengan tafsiran Nabi Daniel atas mimpi Raja Nebukadnezar tersebut.
Komentar saya :
Bukan begit saudaraku.
Jangan mengutip ayat sepotong untuk membenarkan apa yang ada dalam pikiran kita.
Seharusnya penulis harus membaca ayat ayat mulai dari atas, jangan memotong ayat ayat, supaya kita mendapat makna yang sesunguhnya.
Ingat :
Amsal 3:7 berkata : Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;
Daniel sendiripun pun tidak menganggab dirinya bijak, mari kita baca :
Daniel 2:16. Maka Daniel menghadap raja dan meminta kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna itu kepada raja.
17. Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya,
18. dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.
19. Maka rahasia itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam. Lalu Daniel memuji Allah semesta langit.
20. Berkatalah Daniel: "Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan!
21. Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian;
22. Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya.
23. Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepada-Mu: Engkau telah memberitahukan kepada kami hal yang dipersoalkan raja."
Daniel 2:26. Bertanyalah raja kepada Daniel yang namanya Beltsazar: "Sanggupkah engkau memberitahukan kepadaku mimpi yang telah kulihat itu dengan maknanya juga?"
27. Daniel menjawab, katanya kepada raja: "Rahasia, yang ditanyakan tuanku raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum.
28. Tetapi di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia; Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang. Mimpi dan penglihatan-penglihatan yang tuanku lihat di tempat tidur ialah ini:
30. Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.
Jadi Daniel mengaku bahwa yagn mengungkap rahasia mimpi rraja itu bukan p;engetahuan Daniel.
Melainkan Allah.
Daniel tidak somboing karena bisa mengungkapkan rhasioa mimpi raja itu, tetapi Daniel menujnjukkkan kerendahan hatinya dengan berkata : “bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup”.
Artinya, saya ( Daniel ) tidak lebih pintar dari semua orang yang hidup.
Al.lahlah yang menyingkapkan arti mimpi raja itu.
Jadi penulis, atau siapapun manusia didunia ini tidak dapat menyingkapkan arti mimpi raja itu, hanya Allahlah yang menyingkapkannya.
Kemudian kita lihat kunci pertama apa arti kepala yang terbuat dari emas itu ?
Daniel 2:36. Itulah mimpi tuanku, dan sekarang maknanya akan kami katakan kepada tuanku raja:
37. Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan,
38. dan yang ke dalam tangannya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, di manapun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu--tuankulah kepala yang dari emas itu.
Sudah sangat jelas ayat ayat diatas mengatakan bahwa Ini sudah makna sebenarnya dari Allah sendiri yang tidak bisa ditafsirkan oleh siapapun.
Jadi Daniel 2:30-35, Raja Nebukadnezar sesungguhnya bermimpi tentang sebuah kerajaan yang mengalami kehancuran yang remuk oleh sebuah batu, bukan tentang sebuah patung yang remuk oleh sebuah batu.
Patung itu Allah artikan adalah kerajaan, bukan patung-patung Budha, patung maria dan patung Yesus.
Bukan Daniel yang mengartikannya, tetapi Allah.
Kerajaan yang berikutnya kerajaan apa ? kita tinggal melihat sejarah, setelah kerajaan Babilon rontok, kerajaan apa yang muncul ? dan berikutnya kerajaan apa ?
Yang terakhir yang menjadi kerajaan kekal kerajaan apa ? kita tinggal mengikutinya.
Makana atau arti Kepala emas itu adalah kerajaan Babilon yang dipimpin oleh Raja Nebukadnezar.
Suka · Lainnya · 31 Juli 2014
Artha Boy Rockbeat
Sederhana pandangan saya tanpa mendahului Tuhan dan didanai oleh agama manapun,karena hemat saya kristen bukan agama,karena agama tidak menyelamatkan,jika mau bicara symbol ataupun patung Lihat gedung tinggi diatas kabah mekkah ada symbol bulan sabit yg indentik logo tanduk,tanpa bermaksud intervensi,jika penulis menulis artikel ini dengan hikmat Tuhan,pelajari dulu pemahaman symbol semua aliran kepercayaan dan makna nya,demikian sekilas kajian,supaya penulisan artikel anda apakah dilandasi dalam Kehendak Tuhan,karena ibadah yg sejati adalah melaksanakan Firman dan menjadi pelaku berbuat baik tulus saling menolong peduli janda janda miskin fakir dan anak anak yatim,agar perbuatan kita semua yg meng Amiinkan firman memuliakan Tuhan,jangan lah km menghakimi karena penghakiman adalah milik Allah semata dalamkasih yesus kristus berbahagialah bagi yg percaya namun tidak melihat, sabda Yesus kristus amin amin jesus bless yesus adalah firman yg menjadi manusia penghapus dosa,bagi yg PERCAYA! Dan melakukan nya AMIN
Suka · 1 · Lainnya · 15 Agustus 2014
JamalesanderAlbert Panoto Projo
Kalian semua itu tidak tahu siapa itu tuhan. Sok soan bahas nubuat itu hanya khayalan jika kalian tau. Kalian agama sendiri aja tidak tau pake soksoan bahas agama. Orang bodoh itu tidak pantas bicara tentang agama bisa buat orang murtad apa kalian tak paham.
Suka · Lainnya · 16 September 2014
Oka Oke
atur aja mas broo aku rapopo... aku bukan kristen ... aku pengikut ajaran Tuhan Yesus Kristus
Suka · Lainnya · 19 September 2014
Jhovael Damanik
Isinya memojokkan agama lain udah jelas salah bro...
Babylon, persia, yunani(alexander agung),romawi (pecah jdi inggris,prancis,portugis,belanda,jerman dll 10 negara eropa yg menjajah)
Kerajaan bro bkn agama
Suka · Lainnya · 20 Oktober 2014
Yusri Triadi
ISLAM IS THE BEST
Lihat Terjemahan
Suka · Lainnya · 28 Oktober 2014
Max Christmas
gue mau tanya, apakah ajaran di agama kalian itu mengajarkan untuk mengatakan sesuatu yg negatif kepada agama lain?
Suka · Lainnya · 3 November 2014
Rezky Alfian Ramadhani
tulisanmu membuat aq bingung,membuat q mencari bahan tulisan "nabi mereka daniel,malah didlamnya terdapat ramalan
Suka · Lainnya · 16 November 2014
Rezky Alfian Ramadhani
tulisanmu membuat aq bingung,membuat q mencari bahan tulisan "nabi mereka daniel,malah didlamnya terdapat tafsiran atau ramalan yang dipikir pikir mendekati kenyataan,ada umat kita yg menyaran ku membaca tulisan mu,malah sekarang terperangkap dlm bingung,dia berkata ad ramalan lain yg tepat,dikumpulkan dari seluruh negara bangsa tanpa negara israil untuk menempati tanah yg dijanjikan tuhan mereka,sekarang semua mempelajari dgn seksama,hanya karena membuktikan tulisanmu,jangan membuat alibi lemah yg membuat saudara kita menjadi murtab!!! astafirullah,perkuat iman kita,tak perlu membahas jika tak ada pegangan kuat
Suka · Lainnya · 16 November 2014
Boby R. Panelewen
Inilah jaman Postmo / kontemporer, makanya semua orang dengan hanya mengantongi pengetahuan yang sempit dari internet, dan kepentingan sepihak tanpa melihat satu bukti Historis saja sudah cukup dimana Kerajaan pertama dalam mimpi Daniel terbukti, itulah Kerajaan Babilonia bukan semata Patung yang ditafsirkan sendiri dan Bebas sesuai jaman ini Postmo / Kontemporer / Ketidakteraturan atau juga disebut Jaman Pemberontakan terhadap Nilai2 yang sudah ADA dan Diakui Kebenarannya sepanjang Sejarah! Salam Kasih..
Suka · Lainnya · 21 November 2014
Andrecs McArthur
Serah dah lu semua kata apa yang penting ingat baik di kristen maupun islam pun percaya diakhir zaman Yesus akan datang ,dan tidak ada seorang pun yang datang kepada Allah Bapa tanpa melalui Dia.Salam Kasih
Suka · Lainnya · 7 Desember 2014
Nadhe Bungsu
banyak orang yang menganggap bahwa ajaran agamanya pling benar tetapi ingat bahwa pada saman kedatangan Tuhan yang kedua kalinya Ia akan mengangkat kita sebagai orang-orang yang percaya kepada-Nya dan kita akan bersama-sama dengan Dia di takta kemuliaan-Nya. jadi bagi yang belum percaya kepada Yesus Kristus bertobatlah karena kerajaan Allah sudah dekat......
Suka · Lainnya · 16 Desember 2014
Acha Borita Mallo
Saya mau bertanya....Bagaimana tanggapan saudara mengenai kitab Daniel 12 mengenai Nubuatan akhir zaman, dapatkah saudara terangkan bagi saya? Dan buat saudara Rifnaldi Azwar Ratu Adil...Tidak pernah dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah kalimahtullah, hanya Isa yang menurut kitab maryam dalam Alquran dan Tidak pernah dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW yang akan datang untuk kedua kalinya sebagai Hakim yang Adil dan tidak pernah dikatakan dalam kitab saudara bahwa Nabi Muhammad terkemuka di surga dan di dunia. Bukankah hanya Nabi Isa As yang demikian? Jangan saudara belajar kitab saudara dengan tidak menerima keseluruhan kitab saudara. Hanya mau mengambil dari sisi Nabi besar saudara sedangkan yang nyata-nyata di terangkan dalam Al Qur'an tentang Isa As tidak pernah saudara pikirkan dan mencoba meyangkal posisi Isa As sebagai Firman Tuhan. Tidakkah hal itu sangat bertolak belakang dengan isi Al Qur'an yang lain? Tidakkah Isa membuat burung dari tanah liat sama seperti Allah membuat manusia dari tanah liat! Mohon dipikirkan kembali kata-kata saudara, Hanya orang-orang disisi Isa As yang di benarkan oleh Al Qur'an dan jikalau Isa As adalah untuk Israel maka orang-orang yang dekat dengan bangsa Israel lah yang dibenarkan. Tidakkah saudara sejarah agama saudara yang adalah agama turunan dari kaum Yahudi dan bukan Asli dari Arab?
Suka · Lainnya · 9 Januari
Hafidhzyan
1400 tahun lalu belum ada teknologi kenapa AL Quran bisa menerangkan "SAINS", tidakkah kalian berpikir?
Suka · Lainnya · 10 Februari
Rustam Bagariang
Tafsiran dan analisa kitab daniel ini terlalu panjang dan terkesan di hubung hubungkan dgn ramalan, sy akan jelaskan bahwa alkitab itu terdiri dari 2 perjanjian , yaitu perjanjian lama dan perjanjian baru; perjanjian lama adalah masa sebelum kristus lahir, di mulai dari kisah penciptaan dan bangsa bangsa yang belum mengenal tuhan, di perjanjian lama di kisahkan seringnya manusia jatuh ke dalam dosa melalui penyembahan berhala, termasuk di dalamnya suku bangsa palestin , persia dan suku bangsa di timur tengah, di dalam kitab perjanjian lama salah satunya tuhan menghadirkan daniel yang bani israel utk menjelaskan arti mimpi, semua itu lengkap tertulis dalam. kitab daniel di perjanjian lama, MOHON DIBACA BAIK BAIK, sedangkan perjanjian baru adalah suatu perjanjian dari allah kepada manusia yang memperbaharui atas perjanjian lama lewat pengutusan kristus, dgn dogma utama mengasihi musuh musuh, cinta kasih, kerendahan hati dan karya besarnya penubusan atas dosa manusia bagi orang berkenan kepadanya, ; jadi penjelasan itu menjadi kontraproduktif utk di buat acuan sebagai perbandingan karena jarak peristiwa yang sdh jauh,manusia tdk seutuhnya dapat menafsir tanpa bantuan tuhan dan itulah yang di tunjukkan tuhan kepada daniel, yang lebih. sgt berbeda bahwa daniel tidak di beri kuasa untuk membangkitan orang mati, tapi kristus di beri kuasa untuk itu , dan serta menyembuhkan orang sakit tuli, kerasukan dan banyak peristiwa penting lainnya ,BACA SEMUA PERJANJIAN BARU, di situ sgt jelas dituliskan, ajaran kristiani berpusat pada cinta kasih, bukan dgn pedang, manusia tidak di paksa utk mengikuti dia,hukum utama dalam kekristenan adalah menghormati allah dgn tidak menyebutkan namanya dengan tidak hormat, mencintainya seperti mencintai diri sendiri dan hukum utama yang kedua adalah juga mencintai sesama manusia dengan penuh kasih; yesus bersabda : aku datang bukan utk melayani tetapi utk melayani, sayangilah musuh musuhmu jika di tampar pipi kirimu maka berikanlah pipi kananmu, jangan menghujat dan jangan bersaksi dusta akan apa yang tidak kamu ketahui, dan yesus bersabda : akulah jalan kebenaran dan hidup, tidak seorangpun masuk ke dalam kerajaan surga tanpa melalui aku, artinya bagi setiap orang yang melakukan jalan kebenaran dan mempercayainya, insya allah akan masuk ke dalam surga, jd tdk pernah di katakan agama kristen dan islam atau yahudi, tapi bagi setiap orang yang melakukakan perbuatan baik ,melaksanakan ajarannya maka ia akan terselamatkan, thanks
Disunting · Suka · Lainnya · 9 Maret
14 Januari 2013 pukul 15:25 ·
Kitab Daniel merupakan salah satu kitab yang terdapat dalam Perjanjian Lama. Kitab Daniel terdiri dari 12 pasal, di mana Pasal 1-7 ditulis dengan bahasa Aram (Aramaic), sedangkan Pasal 8-12 ditulis dengan bahasa Ibrani. Namun pada perkembangan selanjutnya, untuk Pasal 1 kemudian juga ditulis dengan menggunakan bahasa Ibrani.
Kali ini kita akan menelaah salah satu nubuat dalam Bible dengan penafsiran yang bisa dikatakan sangat berbeda dengan tafsir kalangan Gereja lainnya namun keotentikan dan kekredibilitas kebenaran makna nubuatnya tidak akan kalah dari tafsir para ahli Alkitab tersebut semacam John Collin, Young, Stuart mau pun Langrange. Pada dasarnya metode tafsir yang digunakan hampir sama dengan cara tafsiran Gereja, melalui proses analisa makna kata per kata, proses sintesa yaitu analisa keterkaitan makna kata yang satu dengan yang lain, serta kajian aspek histori dan ditambah dengan melihat realitas empirisnya. Mungkin letak perbedaannya hanya lebih pada kekritisan dalam pemahaman dan keterbukaan dalam mengetahui kebenaran.
Mengapa tafsiran dalam nubuat ini akan begitu penting? Karena jika makna nubuat berikut dapat ditafsirkan dengan benar, maka hal ini akan sukses mengguncang sisi keimanan Kristiani dan penggenapannya akan menjadi ketakutan terbesar bagi setiap pribadi Kristen yang selama ini berpayung dalam dogma Gereja. Dan nubuat menarik yang dimaksud akan dapat membahayakan nalar kritis Kristiani dan memukau nalar kritis umat lain tersebut terdapat pada Kitab Daniel, tepatnya Daniel 2:30-35.
Kitab Daniel Dan Mimpi Raja Nebukadnezar
Sebagaimana halnya seperti Kitab Wahyu yang terdapat dalam Perjanjian Baru, maka di dalam Kitab Daniel ini banyak memuat hal-hal yang berkaitan dengan penglihatan-penglihatan atau nubuat-nubuat tentang masa depan yang banyak mempengaruhi perkembangan pemikiran dan keyakinan umat Kristiani. Bagi Kristiani, nubuat dalam Bible senantiasa terjadi dan menurut mereka hal inilah yang membuktikan kebenaran Bible, meskipun sejujurnya kebanyakan nubuat dalam PL yang seakan digenapi dalam PB terutama nubuat mengenai Yesus adalah distorsi dan kebohongan oknum penulis Injil Kanonik untuk meluluskan doktrin kepercayaan mereka tentang kedatangan dan takdir Yesus di dunia.
Sekarang kita akan fokus mengungkap makna nubuat dalam Daniel 2:30-35, berikut kutipan lengkap ayatnya:
Daniel 2:30-35
2:30 Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.
2:31 Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan.
2:32 Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga,
2:33 sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.
2:34 Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.
2:35 Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.
Dasar nubuat diatas adalah penglihatan dalam mimpi Raja Nebukadnezar, makna mimpi tersebut kemudian ditanyakan Raja Nebukadnezar kepada Daniel, yang juga merupakan salah seorang penasehat Raja dan dipercaya sebagai Nabi. Daniel pun kemudian memberitahukan makna mimpi itu, dalam tafsirnya Daniel mengatakan bahwa di masa yang akan datang akan ada empat kerajaan yang akan mengalami kehancuran atau runtuh secara bergiliran. Dan kemudian akan muncul kerajaan kelima yang akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, dan kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya.
Empat kerajaan yang akan mengalami kehancuran tersebut terdiri dari: Pertama, kerajaan "emas", yang juga merupakan kerajaan Raja Nebukadnezar (Babylonia) sendiri, dan memang kerajaan tersebut akhirnya hancur dan konon Raja Nebukadnezar kemudian sakit dan mengalami gangguan jiwa selama 7 tahun; kemudian yang kedua adalah kerajaan "perak"; ketiga kerajaan "tembaga" dan yang keempat adalah kerajaan "besi dan tanah liat". Namun demikian, untuk tafsir kerajaan yang kedua, ketiga, keempat dan kemunculan kerajaan yang kelima, Daniel tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Hal itulah yang kemudian mendorong para ahli tafsir Alkitab di kalangan Kristiani terus berusaha mengidentifikasi tentang 3 kerajaan yang akan hancur secara bergiliran tersebut, dan juga mengidentifikasi kemunculan 1 kerajaan yang akan tetap berdiri untuk selama-lamanya.
Jika kita perhatikan sebagaimana penglihatan lainnya dalam Bible, mimpi Raja Nebukadnezar tersebut penuh dengan alegori atau metafora, mimpi yang penuh simbologi namun dipercaya sebagai nubuat dan merujuk kesesuatu yang nyata. Sehingga untuk mengetahui kebenaran makna mimpi tersebut tidak cukup dengan melihat sejarah historis, tapi harus dengan penuh kekritisan tinggi untuk menyibak berbagai makna yang dimaksud dalam penglihatan sang Raja.
Seperti dikatakan sebelumnya bahwa pemaparan telaahan Kitab Daniel 2:30-35 berikut akan disajikan dalam perspektif yang baru dan berbeda dengan tafsiran para ahli Alkitab dari kalangan Kristiani umumnya. Kalau para ahli Alkitab lebih fokus pada upaya untuk menafsirkan makna kata "kerajaan", maka disini kita justru akan lebih fokus pada upaya menelaah makna kata "patung" yang sesungguhnya merupakan substansi hikmat dari mimpi Raja Nebukadnezar itu sendiri.
Jadi, kalau para ahli Alkitab dari kalangan Kristiani senantiasa berupaya mencari kerajaan apa yang dinubuatkan hancur tersebut, maka disini justru akan digali inti cerita yang menjadi mimpi Raja Nebukadnezar itu sendiri, yaitu makna kata "patung, karena sebagaimana yang tertulis pada Kitab Daniel 2:30-35, Raja Nebukadnezar sesungguhnya tidak bermimpi tentang sebuah kerajaan yang mengalami kehancuran, tetapi dia bermimpi tentang sebuah patung yang remuk oleh sebuah batu. Dan kita akan menyibak apa yang terkandung sebenarnya dari simbologi patung dalam mimpi Raja Nebukadnezar tersebut.
Penglihatan Raja Bukan Menubuatkan Kerajaan
Sekarang kita mulai dari Daniel 2:30
Daniel 2:30 Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.
Kalimat: "...bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup..."
Kalau kita cermati secara seksama, kalimat tersebut sesungguhnya menyiratkan bahwa kita sebenarnya masih diberikan peluang dan keleluasaan untuk dapat menafsirkan atau menelaah makna mimpi Raja Nebukadnezar lebih lanjut, bahkan sangat dimungkinkan bahwa hasil tafsiran/telaahan kita justru akan lebih deskriptif dan lebih bermakna dibandingkan dengan tafsiran Nabi Daniel atas mimpi Raja Nebukadnezar tersebut.
Kalimat: "...tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku..."
Kalimat tersebut sesungguhnya juga menjelaskan bahwa fungsi tafsir yang disampaikan oleh Nabi Daniel semata-mata hanyalah berfungsi untuk mengingatkan atau memberikan "warning and attention" kepada Raja Nebukadnezar bahwa kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemakmuran yang telah miliki oleh Raja Nebukadnezar hanyalah bersifat sementara dan suatu saat pasti akan sirna.
Peringatan itu memang patut untuk diberitahukan kepada Raja Nebukadnezar karena memang pada saat itu dalam pikiran dan relung hati Raja Nebukadnezar telah mulai timbul sifat-sifat buruk dan tidak terpuji yang akhirnya membuat Raja Nebukadnezar menjadi sosok seorang penguasa yang sombong. Hal itu dimaksudkan agar Raja Nebukadnezar mampu mengenal pikiran-pikiran-nya sendiri dan memahami gejolak relung hatinya yang sudah mulai berlaku sombong agar kembali sadar bahwa kerajaan dan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang manusia, siapapun, di manapun, kapanpun dan semegah apa pun sesungguhnya tidaklah abadi karena Kerajaan dan Kekuasaan yang mutlak dan abadi hanya-lah milik Allah, Tuhan Pencipta Alam.
Jadi, kata kerajaan pada tafsir Nabi Daniel (Kitab Daniel 2:37-45) bukanlah sebuah kata sentral yang perlu ditafsirkan kembali maknanya, karena kata kerajaan tersebut hanya berfungsi sebagai tamsil dalam konteks ke-kini-an pada saat itu, yaitu ketika Nabi Daniel mengingatkan Raja Nebukadnezar agar tidak sombong. Kata "kerajaan" bukanlah merupakan sebuah kata yang mengandung makna nubuat atau ramalan-ramalan tentang adanya 4 kerajaan tertentu yang akan mengalami kehancuran dan munculnya 1 kerajaan yang akan berdiri untuk selama-lamanya di masa depan.
Menelaah Makna Mimpi Raja Nebukadnezar
Sekarang, jika ternyata penglihatan Raja Nebukadnezar bukanlah nubuat yang membicarakan masalah kerajaan pada umumnya, lantas apa makna sesungguhnya dari mimpi sang Raja? kita lanjutkan kajiannya.
Daniel 2:31: Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan.
Jika kita mencermati Kitab Daniel 2:31 tersebut di atas, maka tentu akan timbul beberapa pertanyaan. Mengapa Raja Nebukadnezar harus bermimpi tentang sebuah patung? Bukankah Nebukadnezar adalah seorang Raja? Mengapa dia tidak bermimpi saja tentang istananya yang runtuh? Atau bermimpi tentang singgasananya yang ambruk? Atau tentang mahkotanya yang jatuh? Dalam Kitab Daniel 2:37-45 diceritakan bahwa patung tersebut akhirnya remuk karena tertimpa sebuah batu.
Lalu apakah makna patung dalam mimpi Raja Nebukadnezar tersebut merupakan tamsil atau metafora atau sebuah alegori? Apakah merupakan tamsil dari hegemoni sebuah kerajaan atau negara? Ataukah merupakan tamsil dari hegemoni sebuah kekuasaan seorang raja atau kepala negara secara pribadi? Ataukah bahkan mungkin merupakan tamsil dari hegemoni sebuah isme atau agama tertentu?
Jika kita cenderung lebih kritis, maka makna kata "patung" dalam mimpi Raja Nebukadnezar sesungguhnya merupakan simbol yang mencerminkan hegemoni sebuah keyakinan agama. Mengapa patung mesti dikaitkan dengan simbol hegemoni sebuah keyakinan agama? Karena sudah mulai sejak zaman megalitikum sampai dengan zaman sekarang ini, hampir semua agama di dunia ini melakukan ritual peribadatan kepada sesembahannya melalui simbol-simbol dalam bentuk sebuah patung (kecuali Islam, yang tidak pernah menyimbolkan Tuhannya (Allah) dengan simbol sebuah patung).
Lihat saja pada agama-agama yang masih eksis hingga saat sekarang ini; Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Kong Hu Cu, Shinto dan lain-lainya, semua memiliki simbol-simbol ketuhanan masing-masing di mana sudah lazim patung-patung sesembahannya diletakkan ditempat peribadatan. Contohnya patung Yesus Kristus selalu terpasang di setiap gereja dan katedral. Di dalam ilmu anthropologi, faham yang menyimbolkan Tuhan dalam bentuk sebuah patung dan manusia disebut sebagai anthropomorphisme, atau faham yang mempersonifikasikan Tuhan sebagaimana layaknya seperti bentuk manusia atau benda tertentu. Kalau makna patung dalam mimpi Raja Nebukadnezar, yang terlihat amat besar, tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak dan nampak mendahsyatkan itu, adalah mencerminkan simbol hegemoni sebuah keyakinan agama, lantas simbol hegemoni sebuah keyakinan agama apakah itu?
Daniel 2:32 Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga,
Dari Kitab Daniel 2:32 tersebut di atas, terdapat rangkaian kata yang perlu kita maknai agar kita mampu menangkap hikmat atau makna tersembunyi yang dimaksudkan dalam mimpi Raja Nebukadnezar tersebut.
Kalimat: "...kepalanya dari emas tua,..."
Kata "kepala", merupakan bagian tubuh yang terletak pada posisi paling atas dan merupakan identitas utama yang pertama kali dapat dikenali oleh orang lain, karena pada kepala itulah terdapat wajah kita.
Kata "emas tua", merupakan sebuah logam yang melambangkan suatu kemuliaan, sedangkan kata "tua" merupakan kata komplementasi yang menegaskan bahwa kemuliaan tersebut merupakan kemuliaan yang amat sangat tinggi. Dan kemuliaan tertinggi yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia dalam konteks ini adalah agama. Kata "tua" juga dapat dialamatkan kepada makna sangat lama, sehingga jika disatukan maka kemuliaan dari Tuhan tersebut sudah ada sejak lama dan kembali lagi maknanya merujuk kepada bentuk agama.
Jadi, kalimat "kepalanya dari emas tua," memiliki makna bahwa orang-orang mengenalnya sebagai sebuah Agama.
Kalimat: "...dada dan lengannya dari perak,..."
Kata "dada", merupakan bagian tubuh yang melambangkan suatu diri yang hidup, karena di dalam dada inilah terdapat organ pokok penyokong kehidupan, yaitu jantung dan paru-paru. Yang dimaksud suatu diri yang hidup dalam konteks ini, artinya manusia.
Kata "lengan", merupakan bagian tubuh yang paling banyak melakukan aktifitas hidup, hampir semua aktifitas hidup selalu melibatkan bagian tubuh ini. Bagian tubuh ini juga merupakan organ pokok yang digunakan dalam aktifitas menghitung (lengan, tangan, jari-jari), sehingga dalam hal ini, kata "lengan" juga melambangkan sesuatu yang banyak.
Kata "perak", merupakan sebuah logam yang sejak zaman dahulu banyak digunakan sebagai bahan baku untuk membuat perlengkapan peribadatan yang dipakai oleh para penganut dalam setiap kegiatan ritual keagamaan. Misalnya: bokor-bokor untuk persembahan atau sesaji, bejana-bejana untuk air suci, piala/cangkir untuk anggur atau darah korban, nampan/piring untuk roti, tatakan/alas untuk lilin, genta/lonceng kecil dan sebagainya.
Jadi, kalimat "dada dan lengan-nya dari perak," memiliki makna bahwa agama tersebut memiliki jumlah penganut yang sangat besar atau terbesar di dunia dibandingkan dengan jumlah pemeluk agama-agama lainnya.
Kalimat: "...perut dan pinggang-nya dari tembaga..."
Kata "perut", merupakan bagian tubuh yang melambangkan suatu kemakmuran atau kesejahteraan, karena di dalam perut inilah makanan dan minuman yang masuk dicerna, diolah dan didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh. Bagian tubuh inilah yang memasok gizi dan nutrisi makanan yang digunakan untuk menopang kehidupan.
Kata "pinggang", merupakan bagian tubuh yang melambangkan sebuah kekuatan, karena didalamnya terdapat tulang panggul dan tulang ekor sebagai tempat bertumpunya tulang punggung atau tulang belakang sehingga merupakan tumpuan tubuh bagian atas.
Kata "tembaga", merupakan sebuah logam yang pada zaman dahulu banyak digunakan sebagai bahan baku uang logam. Uang logam dari bahan tembaga ini merupakan uang logam yang paling banyak jumlahnya (dibandingkan dengan jumlah uang logam dari emas mau pun perak) dan dipastikan hampir dapat dimiliki oleh semua kalangan, baik itu dimiliki oleh raja, keluarga raja, para bangsawan, prajurit kerajaan, saudagar-saudagar, pelaut, petani mau pun rakyat jelata. Logam ini melambangkan suatu pendanaan atau sumber keuangan.
Jadi, kalimat "perut dan pinggang-nya dari tembaga", memiliki makna bahwa agama tersebut merupakan agama yang secara individu (pemeluknya) maupun secara kelembagaan sangat kuat dan memiliki tingkat kemakmuran atau kesejahteraan yang baik, karena didukung oleh sumber pendanaan atau sumber keuangan yang sangat besar.
Daniel 2:33 sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.
Kalimat: "...paha-nya dari besi..."
Kata "paha", merupakan bagian tubuh yang memiliki fungsi utama untuk memulai sebuah pergerakan atau mobilitas. Agar seseorang dapat bergerak, berjalan, berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, pasti selalu diawali oleh bergeraknya paha baik terangkat untuk maju, mundur atau diangkat ke atas dan kebawah. Jadi semua pergerakan seseorang dari satu titik ke titik yang lainnya sangat bergantung pada pergerakan paha, karena jika paha tidak bergerak maka sangat sulit seseorang dapat melakukan sebuah pergerakan. Jadi, "paha disini melambangkan sesuatu yang menggerakkan atau sesuatu yang menyokong kelangsungan dan eksistensi sebuah agama, agar dapat tetap eksis dan dapat berkembang biak di seluruh dunia.
Dalam konteks ini, maka yang dimaksud dengan "sesuatu yang menggerakkan" atau "sesuatu yang menyokong eksistensi" sebuah agama, adalah lembaga-lembaga keagamaan yang menanungi-nya (misalnya Dewan Gereja/Konsili, PGI, KWI, Kepausan, Keuskupan atau Bishop) dan individu-individu aktivis pergerakan agama (misalnya pendeta, pastur, suster, missionaris, dan penginjil).
Kata "besi", merupakan sebuah logam yang termasuk kategori logam paling kuat jika dibandingkan dengan logam-logam lainnya. Sehingga sudah sejak zaman dahulu kala, besi banyak digunakan sebagai bahan baku untuk membuat berbagai macam peralatan, terutama peralatan untuk perang. Misalnya untuk bahan baku pembuatan pedang, anak panah, mata tombak, pisau belati, bedil, baju besi, kereta kuda untuk perang dan sebagainya. "Besi" melambangkan sesuatu yang sangat kuat atau alat yang sangat kuat.
Jadi, kalimat "pahanya dari besi," mempunyai makna bahwa agama tersebut merupakan sebuah agama yang memiliki alat (lembaga keagamaan) yang pengaruhnya sangat kuat, dalam hal menentukan kebijakan-kebijakan yang dijadikan sebagai landasan keimanan dan merupakan mesin utama yang menggerakkan misi penyebaran agama serta merupakan pilar terpenting yang mpenyokong kelangsungan/eksistensi agama tersebut.
Kalimat: "...dengan kaki-nya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat..."
Kalimat diatas, merupakan kalimat yang paling crusial dan sangat tajam yang akan dapat mengantarkan kita pada sebuah kesimpulan yang tepat tentang identitas sebuah agama yang dimaksud dalam tafsir mimpi Raja Nebukadnezar tersebut.
Sebagai orang yang terbiasa melakukan suatu analisa dan terbiasa untuk berpikir secara kritis maka dengan membaca kalimat di atas, tentu akan timbul beberapa pertanyaan dalam benaknya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain, mengapa kakinya harus terbuat dari bahan campuran antara besi dan tanah liat, kenapa bukan campuran dari bahan lainnya? Mengapa harus kakinya yang terbuat dari bahan campuran antara besi dan tanah liat, kenapa bukan kepala-nya saja, atau dada dan lengan-nya saja, atau perut dan pinggang-nya saja? Untuk mengetahuinya kita lanjutkan telaahan berikutnya.
Kata "kaki", merupakan bagian tubuh yang memilki fungsi sebagai tumpuan atau sebagai pondasi bagi keseluruhan tubuh. Kemampuan seseorang untuk dapat berdiri tegak dan kuat sangat tergantung pada kekuatan pijakan kaki yang dimiliki. Dalam konteks ini, maka sesuatu yang merupakan pondasi atau ajaran pokok sebuah agama, adalah berkaitan dengan dogma ketuhanan agama tersebut.
Kata "besi", sebagaimana telah diuraikan di atas, merupakan logam yang melambangkan alat yang sangat kuat atau melambangkan sebuah lembaga keagamaan yang sangat kuat, yaitu semisal Dewan Gereja (Konsili), PGI, KWI, Kepausan, Keuskupan atau Bishop.
Kata "tanah liat", merupakan tempat di mana kita berpijak, tanah liat dapat juga mengandung arti sebagai sebuah teritori atau sebuah wilayah. Dalam terminologi ilmu tata negara, kata "tanah liat" melambangkan suatu daerah kekuasaan atau wilayah pemerintahan, dimana dalam setiap wilayah tentu terdapat pemerintah atau penguasa yang berotoritas. Oleh karena itu, kata "tanah liat" dapat juga melambangkan sebuah pemerintahan atau melambangkan seorang penguasa sebuah kerajaan, kekaisaran atau negara.
Jadi, kalimat "dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat", memiliki makna bahwa pondasi agama tersebut, atau dogma ketuhanan agama tersebut merupakan hasil kesepakatan atau hasil kompromi antara kebijakan sebuah Lembaga Agama (Konsili) dengan kehendak seorang penguasa yang memegang otoritas pemerintahan pada saat kesepakatan tersebut dibuat. Di mana tentunya masing-masing pihak (Lembaga Agama dan Penguasa) memiliki kepentingan yang harus sama-sama diakomodir dalam kesepakatan.
Berdasarkan hasil telaahan, sudah sangat jelas kesimpulan bahwa makna "patung" dalam mimpi Raja Nebukadnezar sesungguhnya merupakan simbol yang mencerminkan hegemoni sebuah keyakinan agama. Sebelum kita bahas lebih lanjut mengenai kelanjutan nubuat Daniel ini, telebih dahulu kita ringkas kesimpulan yang telah kita dapatkan saat ini untuk mempertajam apa makna yang terkandung dalam Daniel 2:31-33. Agar lebih mudah dalam mengidentifikasi sosok patung dalam mimpi Raja Nebukadnezar, berikut ini pemaparan ringkasan telaahan Daniel 2:31–33 seperti yang telah diuraikan sebelumnya.
Daniel 2:31 Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan.
Ayat di atas memiliki makna bahwa Agama ini secara visualisasi menampakkan sebuah kemegahan, memperlihatkan suatu kebesaran, menampakkan sebuah kekuatan yang seolah tak tertandingi, sehingga sangat menggoda manusia mula-mula yang mengenalnya untuk masuk ke dalamnya karena besarnya kekuasaannya.
Daniel 2:32 Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga,
Ayat di atas memiliki makna bahwa Agama ini dikenal orang sebagai agama yang memiliki jumlah pemeluk terbesar di dunia dan merupakan agama yang secara individu (dari sisi penganut) maupun secara kelembagaan sangatlah kuat dan memiliki tingkat kemakmuran atau kesejahteraan yang sangat baik, karena didukung oleh sumber pendanaan atau sumber keuangan yang sangat besar.
Daniel 2:33 sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.
Dan, ayat di atas memiliki makna bahwa Agama ini memiliki alat (lembaga keagamaan) yang pengaruhnya sangat kuat dalam hal menentukan kebijakan-kebijakan yang dijadikan sebagai landasan keimanan dan merupakan mesin utama yang menggerakkan misi penyebaran agama serta merupakan pilar terpenting yang menyokong kelangsungan dan eksistensi agama tersebut.
Dan agama ini, memiliki pondasi agama atau dogma ketuhanan yang merupakan hasil kesepakatan atau hasil kompromi antara kebijakan sebuah Lembaga Agama/Konsili dengan kehendak Seorang Penguasa yang memegang kekuasaan pemerintahan pada saat kesepakatan tersebut dibuat. Di mana tentunya masing-masing pihak (Lembaga Agama dan Sang Penguasa) tersebut memiliki kepentingan yang harus sama-sama diakomodir dalam kesepakatan itu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pondasi agama atau dogma ketuhanan agama tersebut merupakan hasil sinkretisme antara dua kepentingan dari dua pihak yang sesungguhnya berbeda.
Setelah kita membaca dan mencermati uraian sebagaimana dimaksud di atas, maka pertanyaan yang timbul berikutnya adalah:
1. Agama apakah yang memiliki jumlah pemeluk terbesar di dunia ini?
2. Agama apakah yang memiliki sumber pendanaan atau sumber keuangan yang sangat besar itu?
3. Agama apakah yang memiliki lembaga-lembaga keagamaan yang sangat kuat pengaruhnya terhadap jemaat-nya dan merupakan kekuatan utama yang menyokong eksistensi agama tersebut?
4. Agama apakah yang memiliki pondasi agama atau dogma ketuhanan, yang merupakan hasil sinkretisme antara dua kepentingan dari duapihak yang sesungguhnya berbeda?
Jika kita memiliki nalar yang sehat dan jernih serta kita mengerti tentang konstelasi zaman dan sejarah agama-agama di dunia ini, maka tentulah kita dengan mudah dapat menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas. Dan jawabannya hanyalah satu, yaitu agama: "KRISTEN". Karena hanya Kristen lah yang sesungguhnya dapat memenuhi secara keseluruhan dari 4 kriteria tersebut di atas.
Kita telah menemukan suatu kesimpulan yang mengejutkan, bahwa sesungguhnya apa yang dimimpikan Raja Nebukadzar mengenai patung yang penuh dengan simbologi tersebut, adalah penglihatan mengenai ke-Kristen-an dengan sejarah dan dogmanya.
Korelasi Nubuat Dengan Dogma Trinitas
Sekedar untuk melengkapi penjelasan maksud dalam tafsir Daniel 2:33, pada kalimat "...dengan kaki-nya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat...", sebagaimana yang telah dijelaskan dimuka memiliki makna sebagai sebuah pondasi agama atau lebih tepatnya sebagai dogma ketuhanan yang merupakan hasil kolaborasi antara Lembaga Agama atau Konsili dengan Seorang Penguasa, berikut ulasan yang berkaitan dengan adanya sebuah fakta historis tentang terbentuknya dogma ketuhanan agama Kristen, yaitu sejarah terciptanya doktrin Trinitas.
Cikal-bakal terciptanya Doktrin Trinitas tersebut sesungguhnya terjadi pada tahun 325 M, yaitu pada saat Konsili Nicaea (Sidang Dewan Gereja Nicaea) Pertama yang diselenggarakan di Nicaea, Bithynia (sekarang İznik di Turki) atas prakarsa Seorang Penguasa Romawi ketika itu, yaitu Kaisar Konstantin Agung dalam rangka menindaklanjuti rekomendasi dari sebuah sinode yang dipimpin oleh Hosius, seorang uskup dari Kordoba. Kaisar Konstantin Agunglah yang berinisiatif mengundang para uskup dari seluruh keuskupan yang berada di wilayah pengaruh kekuasaannya. Dan dialah yang kemudian juga berperan aktif ikut memimpin jalannya sidang-sidang dalam konsili tersebut.
Keterlibatan Kaisar Konstantin Agung di dalam menghimpun dan ikut memimpin jalannya sidang tersebut, sesungguhnya menandakan adanya kendali kekaisaran atas Gereja, dan mencerminkan adanya campur tangan kepentingan politik (kepentingannya Kaisar Konstantin Agung) dalam ranah keagamaan.
Perlu kita ketahui bersama bahwa pada saat itu kehidupan masyarakat di wilayah kekuasaan Kaisar Konstantin Agung masih sangat dipengaruhi oleh agama tradisional Romawi kuno, yaitu sebuah agama pagan yang menyembah Dewa Matahari (Dewa Sol Invectus - Dewa Matahari Tak Tertandingi). Dewa Matahari ini mempunyai seorang putra (Son of God), yang bernama Mithra. Mithra merupakan anak hasil hubungan intim antara Dewa Matahari (Sol Invectus) dengan seorang manusia. Dalam keyakinan agama pagan tersebut, Mithra diyakini lahir pada tanggal 25 Desember, kemudian dia mati terbunuh, dan jazad-nya dikuburkan di sebuah makam (goa batu). Pada hari ke 3 setelah kematiannya, dia pun bangkit (paskah) dan terangkat menuju sorga untuk kemudian bersemayam di sisi Bapa-nya, yaitu Dewa Sol Invectus.
Dan satu hal yang perlu kita garis bawahi bahwa ketika Konsili Nicaea diselenggarakan, Kaisar Konstantin Agung bukanlah seorang pemeluk Kristen Katolik, karena di samping dia itu merupakan seorang Kaisar, tetapi dia sesungguhnya juga sekaligus merupakan seorang Pemimpin Tertinggi agama pagan Sol Invectus.
Konsili Nicaea ini dihadiri oleh 318 uskup, yang terdiri dari 311 orang uskup dari gereja-gereja wilayah Timur (wilayah yang berbahasa Yunani) dan hanya dihadiri oleh 7 orang uskup dari gereja-gereja wilayah Barat (wilayah yang berbahasa Latin). Sedangkan 7 orang uskup dari gereja-gereja wilayah Barat tersebut adalah Hosius dari Kordoba, Cecilian dari Karthago, Mark dari Calabria, Nicasius dari Dijon, Donnus dari Stidon, Victor dan Vicentius mewakili Paus dari Vatikan Roma. Jumlah uskup yang hadir pada Konsili Nicaea tersebut sesungguhnya jauh dari jumlah secara keseluruhan uskup yang berada di wilayah kekuasaan Romawi, yang seluruhnya sekitar 1200 uskup.
Konsili Nicea ini diselenggarakan oleh Kaisar Konstantin Agung dalam rangka untuk menyelesaikan perbedaan pendapat dalam Gereja Alexandria mengenai hakikat Yesus dalam hubungannya dengan Tuhan Bapa. Perlu digaris bawahi, bahwa pada Konsili Nicea ini Roh Kudus belum diakui secara resmi sebagai salah satu oknum Trinitas, hanya sebatas diakui keberadaanya saja. Ketuhanan Roh Kudus baru diakui pada Konsili Konstantinopel yang diadakan pada tahun 381 M. Konsili ini diprakarsai oleh Macedonius dan Teodonius yang menjadi kaisar pada saat itu. Pada saat itulah untuk pertama kalinya rumusan Tri Tunggal alias Trinitas terangkum jelas sebagai sebuah dogma ketuhanan, meskipun sesungguhnya tidak semua kalangan Kristen mula-mula menerimanya.
Nubuat Kehancuran Patung
Setelah mengetahui makna dari patung dalam mimpi Raja Nebukadnezar, nubuat selanjutnya dalam Daniel 2:30-35 adalah mengenai kehancuran patung tersebut. Apakah yang dapat menyebabkan patung tersebut hancur? Hal apakah yang dapat membuat Kekristenan remuk dan binasa?
Daniel 2:34-35
2:34 Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.
2:35 Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.
Kalau kita membaca Daniel 2:34-35 di atas dengan sikap kritis, maka akan timbul pertanyaan-pertanyaan yang cukup menggelitik yang perlu untuk segera dijawab. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah:
1. Apa atau siapakah sebuah batu yang dimaksud dalam mimpi Raja Nebukadnezar tersebut?
2. Mengapa remuknya kaki patung tersebut harus karena tertimpa oleh sebuah batu? Melambangkan apakah sebuah batu tersebut?
3. Dan mengapa remuknya kaki patung tersebut bukan karena misalnya halilintar yang menyambar atau badai yang menghempas atau api yang melalap atau oleh sebab yang lainnya? Mengapa harus oleh sebuah batu yang menimpa?
4. Mengapa yang pertama tertimpa oleh sebuah batu tersebut harus bagian kakinya yang terbuat dari besi dan tanah liat dahulu? Mengapa bukan bagian kepalanya yang terbuat dari emas dahulu saja, atau dada dan lengannya yang terbuat dari perak, atau perut dan pinggangnya yang terbuat dari tembaga, atau bagian pahanya yang terbuat dari besi terlebih dahulu?
Daniel 2:34 Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.
Kalimat: "...terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia,..."
Rangkaian kata tersebut memiliki makna bahwa sesuatu itu terjadi karena memang merupakan Kehendak dan sudah dalam Rencana Tuhan. Kata "tanpa perbuatan tangan manusia", ini menunjukkan bahwa sesuatu yang terjadi, atau yang datang, ataupun yang muncul ini, bukan karena kehendak nafsu manusia dan bukan pula karena sudah dalam rencana seorang manusia, tetapi sesungguhnya karena ada keterlibatan (invisible hand) dari Yang Maha Kuasa dan Yang Maha Ghoib, yaitu Allah Yang Maha Esa. Dan sudah barang tentu Kehendak dan Rencana ini sengaja dipersembahkan oleh Allah kepada makhluk mulia yang dikasihiNya, yaitu umat manusia agar manusia senantiasa terjaga untuk tetap berada di dalam Ketauhidan atau KeTuhanan yang benar dan murni.
Kata "sebuah batu" merupakan sebuah benda alamiah yang berkarakter keras dan kuat serta bersifat natural atau alami. Ini sesungguhnya memiliki makna, bahwa sesuatu yang datang atas Kehendak Tuhan tersebut membawa nilai-nilai atau risalah (rule of law) yang keras dan tegas dan dalam penerapannya (law inforcement) pun menampakkan sebuah semangat yang sangat kuat.
Namun demikian, walau pun sesuatu ini memilki karakter yang keras dan kuat, tetapi di sisi lain sesuatu itu bersifat sangat natural dan alami, artinya nilai-nilai yang dibawa itu sesungguhnya sangat applicable dan sangat membumi. Sehingga nilai-nilai itu pun sangat tepat dan benar untuk dijadikan sebagai sandaran atau pedoman bagi seluruh umat manusia dalam rangka menjalani hidup (way of life) sebagai Khalifah di dunia ini agar dapat memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat nanti.
Kalimat: "...lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk..."
Rangkaian kata "...lalu menimpa patung itu,...", Rangkaian kata tersebut memiliki makna, bahwa sesuatu yang datang atas Kehendak Tuhan itu, sesungguhnya bertujuan atau dimaksudkan oleh Tuhan dalam rangka untuk mengoreksi atas seperangkat ajaran sebuah agama. Seperangkat ajaran yang telah diubah-ubah, dikelirukan, dan dipalsukan oleh tangan-tangan manusia di mana terjadinya perubahan itu, terjadinya kekeliruan itu dan terjadinya pemalsuan itu, adalah karena dilandasi oleh kehendak nafsu manusianya dan karena dilatarbelakangi oleh kebodohan manusianya, yaitu manusia yang berpegang dalam dogma ke-Kristen-an.
Rangkaian kata "...tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu,...", Rangkaian kata tersebut memiliki makna bahwa langkah koreksi yang pertama dan yang paling utama adalah berkaitan dengan sesuatu yang paling mendasar dan fundamental, yaitu tentu berkaitan dengan dogma ketuhanan agama tersebut. Karena bersumber dari perubahan, kekeliruan, pemalsuan dogma keagamaan inilah, yang kemudian akhirnya merusak seluruh sendi-sendi dan tatanan nilai yang ada di dalam agama tersebut. Artinya, bahwa kekeliruan utama yang ada di dalam agama Kristen tersebut, dan yang harus paling pertama dikoreksi, adalah Doktrin Trinitas.
Rangkaian kata "...sehingga remuk...", Rangkaian kata tersebut memiliki makna bahwa koreksi yang dilakukan terhadap Doktrin Trinitas itu akan memberikan inspirasi dan dorongan kepada sekalian manusia untuk segera bergegas menyelami dan mengkritisi dogma ketuhanan agama Kristen tersebut. Dan hal itu akan mengakibatkan terjadinya benturan-benturan keras, antara iman yang dilandasi oleh hati yang jernih dan benar dan dilatarbelakangi oleh akal sehat, dengan Doktrin Trinitas yang penuh dengan kekeliruan, khayalan dan kesesatan.
Dan benturan-benturan keras yang terjadi itu, akhirnya akan mengakibatkan Doktrin Trinitas akan mengalami kehancuran, baik dari sisi integritas mau pun dari sisi substansi yang akhirnya dengan seiring berjalannya waktu agama Kristen akan ditinggalkan oleh umatnya sendiri, karena sangat bertentangan dengan keimanan yang benar dan akal sehat manusia.
Hal tersebut di atas, sesungguhnya juga sekaligus merupakan sebuah jawaban atas pertanyaan, mengapa sebuah batu itu harus menimpa tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu terlebih dahulu? Kenapa bukan menimpa kepalanya, dada dan lengannya, perut dan pinggangnya atau pahanya terlebih dahulu? Inilah sesungguhnya misi utama yang diemban oleh sesuatu yang diutus oleh Tuhan ke dunia ini, yaitu dalam rangka menyelamatkan akidah umat manusia dari kemusyrikan dan kesesatan yang telah nyata-nyata ada di depan mata.
Jadi, benturan-benturan yang terjadi tidaklah dalam artian benturan yang bersifat fisik, tetapi lebih tepat pada benturan-benturan yang bersifat dialogis pada tataran ideologis atau teologis. Karena benturan-benturan yang bersifat dialogis pada tataran ideologis theologis justru akan berdampak lebih mencerdaskan dan efektif, daripada benturan-benturan yang bersifat fisik yang lebih banyak menimbulkan kebencian, dendam dan kerusakan.
Lalu, sebenarnya siapakah yang dimaksud dengan sebuah batu tersebut, dan apa yang sesungguhnya dibawa olehnya, sehingga ia mampu meremukkan Doktrin Trinitas yang sudah ribuan tahun menjadi Dogma Ketuhanan bagi milyaran Kristiani di dunia ini?
To-Be-Continued [Part 2]
Suka
Komentari
Bagikan
113 orang menyukai ini.
Lihat komentar sebelumnya…
ErickAl Adi Pratama
Karunya aink ka sia kabeh Ha
Suka · Lainnya · 5 Februari 2014
ErickAl Adi Pratama
Sebab karena kasihkarunia kamudiselamatkan olehiman; itu bukan hasilusahamu, tetapipemberian Allah, itubukan hasilpekerjaanmu: janganada orang yangmemegahkan diri”.(Injil, Surat Efesus2:8-9)
Suka · Lainnya · 13 Februari 2014
Johanes Antonius
bknkah patung yg di maksud adlh kerajaan dunia dan pemerintahan dunia ini yg mendekati kehancutan total!
Disunting · Suka · Lainnya · 26 Februari 2014
Rattna Dollop
yesus apanya Allah?
Suka · Lainnya · 2 Maret 2014
Salomo Sitepu
hahahaha,..copas dari tulisan (ALM) Ahmat deedat,....sangat subjektif dan dipaksakan tujuannya yakni mempengaruhi pembaca bahwa islam , agama yg benar ( benar ngapusinya )
Suka · 1 · Lainnya · 8 Mei 2014
Salomo Sitepu
sedikit info,...Alm. Ahmad Deedat, adalah penggiat apologis agama islam keturunan pakistan yg berdomisili di Afrika Selatan, dia banyak melakukan kegiatan yg mendiskreditkan agama kristen dengan sangat ekstrim. Senjatanya, menafsir semua kitab suci agama Kristen dengan seleranya sendiri dan tentu saja tujuannya supaya setiap orang mengakui kebenaran agama islam. Klimaksnya saat dia dan teamnya menyelenggarakan seminar tentang Paskahnya orang Kristen di Australia tepatnya di Sidney waktunyapun diatur bertepatan dengan peringatan hari besar Paskah umat Nasrani. Seminar belum selesai, tiba-tiba Ahmad Deedat terserang stroke,..pita suaranya yg biasa dipakainya dengan lantam ( lihat di Youtube ) membahas "kepalsuan Injil" di hadapan banyak peserta ( muslim dan Kristen ) tiba-tiba tidak berfungsi, dia jatuh diatas mimbar dan dilarikan ke RS terdekat....Ahmad Deedat dinyatakan kena stroke berat, dimana salah satu saraf yg mengatur pita suara rusak permanen. disamping saraf pita suara ada banyak saraf lain juga rusak permanen,...Ahmad Deedat 7 tahun berbaring di kamar tidurnya tidak bisa bergerak dan berbicara sama sekali..dalam penderitaannya pernah beberapa misionari Kristen datang mengunjunginya. Akhirnya Ahmad Deedat wafat dalam penderitaan hebat. ( hal ini sempat menjadi olokan para netter antiislam, " mana Owlohnya si Deedat koq gk turun menyembuhkannya, bukankah Deedat berjuang mendengungkan kebenaran Islam/Owloh,...dst ).
Suka · 1 · Lainnya · 8 Mei 2014
Ivan Miztquuetha
Kalo mau membela diri tuh yang smart doong krist, bukankah agama yang dari dulu bawa kehancuran tuh ya kristen...dasar anjing-anjing yahudi...
Suka · Lainnya · 12 Mei 2014
Abhiyasa Nugraha
. .demi lata wal Uzza dan Judas. ...
Lihat Terjemahan
Suka · Lainnya · 30 Juni 2014
Desra Arta Natalia
Menjelek"an agama orang nih ! Gak patut dicontoh...Sok tahu...Anak"Tuhan gak boleh begini ya:)
Suka · Lainnya · 12 Juli 2014
Roesland Bambangwijoyo
Penulis berkata :
Raja Nebukadnezar sesungguhnya tidak bermimpi tentang sebuah kerajaan yang mengalami kehancuran, tetapi dia bermimpi tentang sebuah patung yang remuk oleh sebuah batu.
Lalu dibuktikannya dengan membahas :
Daniel 2:30 Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.
Kalimat: "...bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup..."
Kalau kita cermati secara seksama, kalimat tersebut sesungguhnya menyiratkan bahwa kita sebenarnya masih diberikan peluang dan keleluasaan untuk dapat menafsirkan atau menelaah makna mimpi Raja Nebukadnezar lebih lanjut, bahkan sangat dimungkinkan bahwa hasil tafsiran/telaahan kita justru akan lebih deskriptif dan lebih bermakna dibandingkan dengan tafsiran Nabi Daniel atas mimpi Raja Nebukadnezar tersebut.
Komentar saya :
Bukan begit saudaraku.
Jangan mengutip ayat sepotong untuk membenarkan apa yang ada dalam pikiran kita.
Seharusnya penulis harus membaca ayat ayat mulai dari atas, jangan memotong ayat ayat, supaya kita mendapat makna yang sesunguhnya.
Ingat :
Amsal 3:7 berkata : Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;
Daniel sendiripun pun tidak menganggab dirinya bijak, mari kita baca :
Daniel 2:16. Maka Daniel menghadap raja dan meminta kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna itu kepada raja.
17. Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya,
18. dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.
19. Maka rahasia itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam. Lalu Daniel memuji Allah semesta langit.
20. Berkatalah Daniel: "Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan!
21. Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian;
22. Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya.
23. Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepada-Mu: Engkau telah memberitahukan kepada kami hal yang dipersoalkan raja."
Daniel 2:26. Bertanyalah raja kepada Daniel yang namanya Beltsazar: "Sanggupkah engkau memberitahukan kepadaku mimpi yang telah kulihat itu dengan maknanya juga?"
27. Daniel menjawab, katanya kepada raja: "Rahasia, yang ditanyakan tuanku raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum.
28. Tetapi di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia; Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang. Mimpi dan penglihatan-penglihatan yang tuanku lihat di tempat tidur ialah ini:
30. Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.
Jadi Daniel mengaku bahwa yagn mengungkap rahasia mimpi rraja itu bukan p;engetahuan Daniel.
Melainkan Allah.
Daniel tidak somboing karena bisa mengungkapkan rhasioa mimpi raja itu, tetapi Daniel menujnjukkkan kerendahan hatinya dengan berkata : “bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup”.
Artinya, saya ( Daniel ) tidak lebih pintar dari semua orang yang hidup.
Al.lahlah yang menyingkapkan arti mimpi raja itu.
Jadi penulis, atau siapapun manusia didunia ini tidak dapat menyingkapkan arti mimpi raja itu, hanya Allahlah yang menyingkapkannya.
Kemudian kita lihat kunci pertama apa arti kepala yang terbuat dari emas itu ?
Daniel 2:36. Itulah mimpi tuanku, dan sekarang maknanya akan kami katakan kepada tuanku raja:
37. Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan,
38. dan yang ke dalam tangannya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, di manapun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu--tuankulah kepala yang dari emas itu.
Sudah sangat jelas ayat ayat diatas mengatakan bahwa Ini sudah makna sebenarnya dari Allah sendiri yang tidak bisa ditafsirkan oleh siapapun.
Jadi Daniel 2:30-35, Raja Nebukadnezar sesungguhnya bermimpi tentang sebuah kerajaan yang mengalami kehancuran yang remuk oleh sebuah batu, bukan tentang sebuah patung yang remuk oleh sebuah batu.
Patung itu Allah artikan adalah kerajaan, bukan patung-patung Budha, patung maria dan patung Yesus.
Bukan Daniel yang mengartikannya, tetapi Allah.
Kerajaan yang berikutnya kerajaan apa ? kita tinggal melihat sejarah, setelah kerajaan Babilon rontok, kerajaan apa yang muncul ? dan berikutnya kerajaan apa ?
Yang terakhir yang menjadi kerajaan kekal kerajaan apa ? kita tinggal mengikutinya.
Makana atau arti Kepala emas itu adalah kerajaan Babilon yang dipimpin oleh Raja Nebukadnezar.
Suka · Lainnya · 31 Juli 2014
Artha Boy Rockbeat
Sederhana pandangan saya tanpa mendahului Tuhan dan didanai oleh agama manapun,karena hemat saya kristen bukan agama,karena agama tidak menyelamatkan,jika mau bicara symbol ataupun patung Lihat gedung tinggi diatas kabah mekkah ada symbol bulan sabit yg indentik logo tanduk,tanpa bermaksud intervensi,jika penulis menulis artikel ini dengan hikmat Tuhan,pelajari dulu pemahaman symbol semua aliran kepercayaan dan makna nya,demikian sekilas kajian,supaya penulisan artikel anda apakah dilandasi dalam Kehendak Tuhan,karena ibadah yg sejati adalah melaksanakan Firman dan menjadi pelaku berbuat baik tulus saling menolong peduli janda janda miskin fakir dan anak anak yatim,agar perbuatan kita semua yg meng Amiinkan firman memuliakan Tuhan,jangan lah km menghakimi karena penghakiman adalah milik Allah semata dalamkasih yesus kristus berbahagialah bagi yg percaya namun tidak melihat, sabda Yesus kristus amin amin jesus bless yesus adalah firman yg menjadi manusia penghapus dosa,bagi yg PERCAYA! Dan melakukan nya AMIN
Suka · 1 · Lainnya · 15 Agustus 2014
JamalesanderAlbert Panoto Projo
Kalian semua itu tidak tahu siapa itu tuhan. Sok soan bahas nubuat itu hanya khayalan jika kalian tau. Kalian agama sendiri aja tidak tau pake soksoan bahas agama. Orang bodoh itu tidak pantas bicara tentang agama bisa buat orang murtad apa kalian tak paham.
Suka · Lainnya · 16 September 2014
Oka Oke
atur aja mas broo aku rapopo... aku bukan kristen ... aku pengikut ajaran Tuhan Yesus Kristus
Suka · Lainnya · 19 September 2014
Jhovael Damanik
Isinya memojokkan agama lain udah jelas salah bro...
Babylon, persia, yunani(alexander agung),romawi (pecah jdi inggris,prancis,portugis,belanda,jerman dll 10 negara eropa yg menjajah)
Kerajaan bro bkn agama
Suka · Lainnya · 20 Oktober 2014
Yusri Triadi
ISLAM IS THE BEST
Lihat Terjemahan
Suka · Lainnya · 28 Oktober 2014
Max Christmas
gue mau tanya, apakah ajaran di agama kalian itu mengajarkan untuk mengatakan sesuatu yg negatif kepada agama lain?
Suka · Lainnya · 3 November 2014
Rezky Alfian Ramadhani
tulisanmu membuat aq bingung,membuat q mencari bahan tulisan "nabi mereka daniel,malah didlamnya terdapat ramalan
Suka · Lainnya · 16 November 2014
Rezky Alfian Ramadhani
tulisanmu membuat aq bingung,membuat q mencari bahan tulisan "nabi mereka daniel,malah didlamnya terdapat tafsiran atau ramalan yang dipikir pikir mendekati kenyataan,ada umat kita yg menyaran ku membaca tulisan mu,malah sekarang terperangkap dlm bingung,dia berkata ad ramalan lain yg tepat,dikumpulkan dari seluruh negara bangsa tanpa negara israil untuk menempati tanah yg dijanjikan tuhan mereka,sekarang semua mempelajari dgn seksama,hanya karena membuktikan tulisanmu,jangan membuat alibi lemah yg membuat saudara kita menjadi murtab!!! astafirullah,perkuat iman kita,tak perlu membahas jika tak ada pegangan kuat
Suka · Lainnya · 16 November 2014
Boby R. Panelewen
Inilah jaman Postmo / kontemporer, makanya semua orang dengan hanya mengantongi pengetahuan yang sempit dari internet, dan kepentingan sepihak tanpa melihat satu bukti Historis saja sudah cukup dimana Kerajaan pertama dalam mimpi Daniel terbukti, itulah Kerajaan Babilonia bukan semata Patung yang ditafsirkan sendiri dan Bebas sesuai jaman ini Postmo / Kontemporer / Ketidakteraturan atau juga disebut Jaman Pemberontakan terhadap Nilai2 yang sudah ADA dan Diakui Kebenarannya sepanjang Sejarah! Salam Kasih..
Suka · Lainnya · 21 November 2014
Andrecs McArthur
Serah dah lu semua kata apa yang penting ingat baik di kristen maupun islam pun percaya diakhir zaman Yesus akan datang ,dan tidak ada seorang pun yang datang kepada Allah Bapa tanpa melalui Dia.Salam Kasih
Suka · Lainnya · 7 Desember 2014
Nadhe Bungsu
banyak orang yang menganggap bahwa ajaran agamanya pling benar tetapi ingat bahwa pada saman kedatangan Tuhan yang kedua kalinya Ia akan mengangkat kita sebagai orang-orang yang percaya kepada-Nya dan kita akan bersama-sama dengan Dia di takta kemuliaan-Nya. jadi bagi yang belum percaya kepada Yesus Kristus bertobatlah karena kerajaan Allah sudah dekat......
Suka · Lainnya · 16 Desember 2014
Acha Borita Mallo
Saya mau bertanya....Bagaimana tanggapan saudara mengenai kitab Daniel 12 mengenai Nubuatan akhir zaman, dapatkah saudara terangkan bagi saya? Dan buat saudara Rifnaldi Azwar Ratu Adil...Tidak pernah dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah kalimahtullah, hanya Isa yang menurut kitab maryam dalam Alquran dan Tidak pernah dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW yang akan datang untuk kedua kalinya sebagai Hakim yang Adil dan tidak pernah dikatakan dalam kitab saudara bahwa Nabi Muhammad terkemuka di surga dan di dunia. Bukankah hanya Nabi Isa As yang demikian? Jangan saudara belajar kitab saudara dengan tidak menerima keseluruhan kitab saudara. Hanya mau mengambil dari sisi Nabi besar saudara sedangkan yang nyata-nyata di terangkan dalam Al Qur'an tentang Isa As tidak pernah saudara pikirkan dan mencoba meyangkal posisi Isa As sebagai Firman Tuhan. Tidakkah hal itu sangat bertolak belakang dengan isi Al Qur'an yang lain? Tidakkah Isa membuat burung dari tanah liat sama seperti Allah membuat manusia dari tanah liat! Mohon dipikirkan kembali kata-kata saudara, Hanya orang-orang disisi Isa As yang di benarkan oleh Al Qur'an dan jikalau Isa As adalah untuk Israel maka orang-orang yang dekat dengan bangsa Israel lah yang dibenarkan. Tidakkah saudara sejarah agama saudara yang adalah agama turunan dari kaum Yahudi dan bukan Asli dari Arab?
Suka · Lainnya · 9 Januari
Hafidhzyan
1400 tahun lalu belum ada teknologi kenapa AL Quran bisa menerangkan "SAINS", tidakkah kalian berpikir?
Suka · Lainnya · 10 Februari
Rustam Bagariang
Tafsiran dan analisa kitab daniel ini terlalu panjang dan terkesan di hubung hubungkan dgn ramalan, sy akan jelaskan bahwa alkitab itu terdiri dari 2 perjanjian , yaitu perjanjian lama dan perjanjian baru; perjanjian lama adalah masa sebelum kristus lahir, di mulai dari kisah penciptaan dan bangsa bangsa yang belum mengenal tuhan, di perjanjian lama di kisahkan seringnya manusia jatuh ke dalam dosa melalui penyembahan berhala, termasuk di dalamnya suku bangsa palestin , persia dan suku bangsa di timur tengah, di dalam kitab perjanjian lama salah satunya tuhan menghadirkan daniel yang bani israel utk menjelaskan arti mimpi, semua itu lengkap tertulis dalam. kitab daniel di perjanjian lama, MOHON DIBACA BAIK BAIK, sedangkan perjanjian baru adalah suatu perjanjian dari allah kepada manusia yang memperbaharui atas perjanjian lama lewat pengutusan kristus, dgn dogma utama mengasihi musuh musuh, cinta kasih, kerendahan hati dan karya besarnya penubusan atas dosa manusia bagi orang berkenan kepadanya, ; jadi penjelasan itu menjadi kontraproduktif utk di buat acuan sebagai perbandingan karena jarak peristiwa yang sdh jauh,manusia tdk seutuhnya dapat menafsir tanpa bantuan tuhan dan itulah yang di tunjukkan tuhan kepada daniel, yang lebih. sgt berbeda bahwa daniel tidak di beri kuasa untuk membangkitan orang mati, tapi kristus di beri kuasa untuk itu , dan serta menyembuhkan orang sakit tuli, kerasukan dan banyak peristiwa penting lainnya ,BACA SEMUA PERJANJIAN BARU, di situ sgt jelas dituliskan, ajaran kristiani berpusat pada cinta kasih, bukan dgn pedang, manusia tidak di paksa utk mengikuti dia,hukum utama dalam kekristenan adalah menghormati allah dgn tidak menyebutkan namanya dengan tidak hormat, mencintainya seperti mencintai diri sendiri dan hukum utama yang kedua adalah juga mencintai sesama manusia dengan penuh kasih; yesus bersabda : aku datang bukan utk melayani tetapi utk melayani, sayangilah musuh musuhmu jika di tampar pipi kirimu maka berikanlah pipi kananmu, jangan menghujat dan jangan bersaksi dusta akan apa yang tidak kamu ketahui, dan yesus bersabda : akulah jalan kebenaran dan hidup, tidak seorangpun masuk ke dalam kerajaan surga tanpa melalui aku, artinya bagi setiap orang yang melakukan jalan kebenaran dan mempercayainya, insya allah akan masuk ke dalam surga, jd tdk pernah di katakan agama kristen dan islam atau yahudi, tapi bagi setiap orang yang melakukakan perbuatan baik ,melaksanakan ajarannya maka ia akan terselamatkan, thanks
Disunting · Suka · Lainnya · 9 Maret
Tidak ada komentar:
Posting Komentar