Selasa, 16 Juni 2015

AL Faatihah


[1] Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

~ Penambahan satu titik pada huruf ha’ di kata yang terakhir (ar-rohiim) menjadi (ar-rokhiim) ternyata mengubah arti.
·        رَحِيْم = penyayang
·        رَخِيْم = merdu



[2] Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

~ Perubahan huruk ha’ pada kata yang pertama (al-hamdu) menjadi kaf (al-kamdu) juga berakibat pada berubahnya makna.
·        اَلْحَمْدُ = pujian / segala puji
·        اَلْكَمْدُ = penderitaan, kesedihan yang sangat, kesuraman

[3] Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
~ Penambahan satu titik pada huruf ha’ di kata yang terakhir (ar-rohiim) menjadi (ar-rokhiim) ternyata mengubah arti.
·        رَحِيْم = penyayang
·        رَخِيْم = merdu


[4] Yang menguasai di Hari Pembalasan.
~ Lafal maaliki boleh dibaca panjang (maaliki) yang berarti pemilik atau yang menguasai,dan boleh juga dibaca pendek (maliki) yang berarti Raja.



[5] Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.

~ Penghilangan tasydid atau syiddah pada lafal iyyaaka menjadi iyaaka berakibat mengubah maknanya sebagai berikut.
·        اِيَّاكَ  = hanya Engkau
Iyyaaka na’budu = hanya Engkau yang kami sembah.
Wa iyyaaka nasta’iin = dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.

·        اِيَاكَ  = cahaya matahari-Mu
Iyaaka na’budu = kepada cahaya matahari-Mu kami menyembah.
Wa iyaaka nasta’iin = dan kepada cahaya matahari-Mu kami meminta pertolongan.


[6] Tunjukilah kami jalan yang lurus,



[7] (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar