[1] Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
~ Penambahan satu titik pada huruf ha’ di kata yang terakhir (ar-rohiim) menjadi (ar-rokhiim) ternyata mengubah arti.
· رَحِيْم = penyayang
· رَخِيْم = merdu
[2] Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
~ Perubahan huruk ha’ pada kata yang pertama (al-hamdu) menjadi kaf (al-kamdu) juga berakibat pada berubahnya makna.
· اَلْحَمْدُ = pujian / segala puji
· اَلْكَمْدُ = penderitaan, kesedihan yang sangat, kesuraman
[3] Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
~ Penambahan satu titik pada huruf ha’ di kata yang terakhir (ar-rohiim) menjadi (ar-rokhiim) ternyata mengubah arti.
· رَحِيْم = penyayang
· رَخِيْم = merdu
[4] Yang menguasai di Hari Pembalasan.
~ Lafal maaliki boleh dibaca panjang (maaliki) yang berarti pemilik atau yang menguasai,dan boleh juga dibaca pendek (maliki) yang berarti Raja.
[5] Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
~ Penghilangan tasydid atau syiddah pada lafal iyyaaka menjadi iyaaka berakibat mengubah maknanya sebagai berikut.
· اِيَّاكَ = hanya Engkau
Iyyaaka na’budu = hanya Engkau yang kami sembah.
Wa iyyaaka nasta’iin = dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
· اِيَاكَ = cahaya matahari-Mu
Iyaaka na’budu = kepada cahaya matahari-Mu kami menyembah.
Wa iyaaka nasta’iin = dan kepada cahaya matahari-Mu kami meminta pertolongan.
[6] Tunjukilah kami jalan yang lurus,
[7] (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar